Bagaimana dengan validitasnya?

Wita menjelaskan setiap tes perlu dicek oleh pembuatannya untuk memastikan validitasnya. Setidaknya harus ada 30 sampel untuk memastikan apakah tujuan dari tes terpenuhi.

"Artinya harus berlandaskan teori. Nah, saya sudah coba cari untuk test forest tersebut tapi belum menemukan terkait nilai vailidity ataupun reliabilitynya."

Namun Wita belum menemukan nilai validitas dan reliabilitas dari tes kepribadian yang sedang viral ini.

"Jadi, ya menurut saya tes seperti ini menjadi lucu-lucuan saja, bisa jadi menggambarkan diri kita, kalau nggak ya jangan kaget karena pembuatan tesnya pun tidak tahu seperti apa."

Baca juga: Dokter paparkan perlunya batasan waktu anak bermain gawai

Baca juga: Video game sebagai "obat digital" anak berkebutuhan khusus

 

Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019