Palembang (ANTARA) - Seksi Konservasi Wilayah II Lahat Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan menyelidiki insiden serangan macan dahan yang menewaskan seorang petani di Kecamatan Tanjung Sakti, Kabupaten Lahat, Minggu pagi.

"Tim kami sudah turun ke sana untuk memeriksa kondisi, kami mengimbau warga jangan mendekati lokasi kejadian sementara waktu," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Lahat BKSDA Sumatera Selatan Martialis Puspito.

Martialis menyebut serangan itu agak tidak biasa karena umumnya macan pemalu dan cenderung menghindari interaksi dengan manusia.

Serangan macan itu terjadi di kebun kopi korban yang lokasinya cukup jauh dari habitat satwa liar tersebut. Martialis belum bisa memastikan penyebab macan itu keluar dari habitatnya.

Namun ia menduga aktivitas manusia seperti perambahan hutan, alih fungsi lahan, dan penebangan pohon memaksa macan keluar dari habitat sampai ke pemukiman.

Gangguan serupa juga yang diduga kuat memicu satu harimau sumatera masuk ke perkebunan teh di Gunung Dempo, Kota Pagaralam, dan melukai seorang wisatawan pada Sabtu (16/11).

"Kami melihat memang sudah ada perubahan kondisi lanskap berupa pembukaan kebun-kebun sayur, makanya kami terus mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak mengganggu habitat hewan di wilayah hutan lindung," kata Martialis.

BKSDA juga mempertimbangkan untuk memasang kamera pengawas untuk memantau pergerakan macam dan hewan dilindungi lainnya.

Baca juga:
Macan tutul terkam petani hingga tewas di Sumsel
Sudah tiga warga tewas diterkam harimau sumatera di Riau

Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019