Kota Batu (ANTARA) - Petinju Ongen Saknosiwi mengaku sukses menjalani pengalaman pertama bertanding diketinggian dengan mengalahkan petinju asal Filipina, Marco Demecillo di komplek wisata Jatim Park 3 Kota Batu, Jawa Timur, Minggu.

Dengan kemenangan angka, petinju asal Maluku itu sukses menjadi juara dunia tinju kelas bulu versi International Boxing Association (IBA) tercepat karena baru menjalani delapan kali pertandingan profesional dan tanpa kekalahan.

"Benar. Ini pengalaman pertama main ketinggian. Jelas beda dengan main di tempat sebelumnya termasuk udaranya," kata Ongen usai menyelesaikan pertandingan.

Kota Batu merupakan salah satu daerah tertinggi di wilayah Malang Raya dan berada diketinggian 700 - 2.000 meter atau dengan ketinggian rata-rata yaitu 871 meter di atas permukaan laut dengan suhu udara rata-rata mencapai 11-19 derajat Celsius.

Sebelum berlaga di Kota Batu, Ongen Saknosiwi menjalani pertandingan debut internasional dan merebut gelar juara kelas bulu versi WBC Asian Boxing Council Continental setelah memukul knockout (KO) petinju Thailand, Nanthawat Mailochat di The Ring Boxing Community, Singapura, Sabtu (7/9).

Meski menang, Ongen mengaku dirinya masih banyak kekurangan dan harus diperbaiki secepatnya mengingat pertandingan-pertandingan berikutnya telah menunggu. Rencananya petinju dari Mahkota Promotions itu akan kembali naik ring tahun depan.

"Saya akan terus berlatih untuk memperbaiki kekurangan saat ini. Saya akan terus berusaha lebih baik," kata petinju yang juga anggota TNI AU itu.

Sementara itu pelatih Ongen Saknosiwi, Pino Bahari mengaku anak asuhnya butuh jam terbang yang tinggi meski saat ini sudah menyandang gelar juara dunia kelas bulu versi IBA. Hal ini dilakukan agar kemampuan yang dimiliki bisa dimaksimalkan.

"Ongen butuh jam terbang. Makanya akan kita akan push terus. Emosinya juga masih tinggi. Seperti kira lihat pada pertandingan tadi. Dia sempat goyang meski sebelumnya membuat lawan kesulitan," katanya.

Pada pertandingan yang disaksikan Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari hingga Walikota Batu Dewanti Rumpoko itu, Ongen sempat membuat kejutan dengan membuat goyah sang lawan Marco Demecillo pada ronde ketiga. Karena terburu-buru justru Ongen banyak kehilangan tenaga.

"Nyaris menjadi bumerang pada ronde berikutnya. Ongen goyang. Namun, dia langsung mengikuti instruksi pelatih untuk mengatur ritme dan itu dijalani hingga pertandingan berakhir," kata Pino menambahkan.

Dengan modal kemenangan ini, Pino berharap Ongen segera berbenah dengan latihan keras dan terus mencoba bermain hingga 12 ronde. Pino juga sangat mengapresiasi petinju Filipina yang bermain dengan pantang menyerah hingga pertandingan berakhir.

Baca juga: Ongen Saknosiwi rebut sabuk juara dunia tinju kelas bulu IBA

Baca juga: Menunggu dua petinju andalan Indonesia kejar titel juara dunia di Batu

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2019