DCH 2019 merupakan ajang kompetisi pemrograman konstruksi digital pertama di Asia
Jakarta (ANTARA) - PT PP (Persero) menilai penyelenggaraan kompetisi Digital Construction Hack (DCH) 2019, yang untuk pertama kali digelar di Asia, berjalan sukses, dengan antusiasme peserta hingga 412 orang terbagi menjadi 166 grup.

"DCH 2019 merupakan ajang kompetisi pemrograman konstruksi digital pertama di Asia yang bertujuan untuk mendorong para developer berbakat untuk berkarya dan membantu perseroan dalam menjawab tantangan di era digital dengan solusi inovatif berbasis teknologi yang dapat dituangkan dalam bentuk aplikasi mobile, desktop maupun web," kata Direktur Strategi Korporasi & HCM PP M Aprindy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Baca juga: PT PP akan ajukan diri jadi pemrakarsa tol Malang-Kepanjen

Antusiasme tersebut terlihat dari berbagai macam kalangan mendaftar dalam DCH 2019 yang berlangsung di Jakarta pada 16-17 November 2019 tersebut mulai dari pelajar 36,75 persen (61 grup), profesional 33,73 persen (56 grup), pengembang 18,67 persen (31 grup), analis 3,61 persen (6 grup), nonprofesi 3,61 persen (6 grup), dosen 2,41 persen (4 grup), dan konsultan 1,20 persen (2 grup).

Setelah melalui proses penyaringan yang dilakukan 1-8 November 2019, panitia mendapat 50 grup dengan 138 orang, yang berhak mengikuti kompetisi Hackaton pada 16-17 November 2019 di Kantor Pusat PTPP Jakarta.

Dalam ajang kompetisi DCH 2019 ini, para peserta terpilih akan diberikan materi tentang product design, product development, dan UI/UX design oleh mentor-mentor berpengalaman.

Setelah itu, para peserta ditantang untuk menciptakan solusi kreatif dan inovatif yang memanfaatkan teknologi digital terkini untuk menyelesaikan berbagai isu dan tantangan yang dihadapi di dalam dunia konstruksi.

Isu dan tantangan ini, antara lain mencakup: less to zero accident (menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dengan menghindari cedera serius dan mencapai zero fatalities), total quality control (menciptakan sistem IT guna tercapainya no defect dan product yang berkualitas dalam setiap proses kerja dengan implementasi IT dan teknologi digital lainnya), equipment & material management (utilitas tools & material dalam konstruksi, termasuk di antaranya monitoring material losses, efisiensi alat dan pengelolaan bekisting/framework), dan enterprises services (penggunaan teknologi terbaru dalam operasional bisnis perusahaan agar tetap kompetitif, mengurangi biaya overhead.

Juga meningkatkan kinerja dan sinergi antarlini bisnis, menyuguhkan informasi kepada pelanggan, manajemen untuk mendapatkan gambaran singkat kondisi perusahaan), forwar looking (pemanfaatan teknologi terkini seperti artificial intellegence, big data, IoT ecosystem guna menunjang proses konstruksi) dan bring your own challenge (ide special untuk dunia konstruksi).

Lima grup terbaik akan diundang dan diumumkan dalam acara puncak, Digital Construction Day (DCD) 2019 yang akan diselenggarakan pada tanggal 26-27 November 2019 di Hotel Mulia Senayan Jakarta.

Aprindy mengatakan, DCH 2019 merupakan bagian dari rangkaian kegiatan acara DCD 2019 yang bertemakan “Smart Construction in Digital Era”.

Setelah sukses diselenggarakan pada tahun 2017 lalu, DCD 2019 akan diadakan kembali pada bulan November ini yang bertujuan untuk memberikan pemahaman secara menyeluruh kepada para pelaku industri konstruksi akan pentingnya digitalisasi dan smart construction di era Industri 4.0 dalam rangka mendukung proses bisnis korporasi.

"Rangkaian kegiatan tersebut merupakan wujud nyata dari komitmen PTPP dalam rangka turut berkontribusi dan berperan aktif dalam pengembangan Konstruksi Digital di Indonesia,” katanya.

Baca juga: Tender proyek mundur, PT PP revisi target perolehan kontrak

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019