Jakarta (ANTARA) - Presiden Direktur Multipolar yang juga menjadi salah satu Direktur Lippo Group Adrian Suherman membantah rumor yang menyebutkan aplikasi dompet digital OVO akan ditinggal salah satu investornya, Lippo Group.

“Saya mengklarifikasi dan menegaskan bahwa berita-berita yang mengabarkan adanya rumor Lippo Group akan meninggalkan dan keluar dari OVO karena tidak sejalan dengan kebijakan marketing OVO, hal tersebut sepenuhnya rumor, sama sekali tidak benar dan tidak berdasarkan fakta,” ujar Adrian dalam pernyataan tertulisnya.

Sebagai pendiri OVO, Adrian sangat menyayangkan kemunculan rumor tidak benar tersebut tentang perusahaannya.

“Bersama para pemegang saham lain, kami tetap merupakan bagian dari OVO dan selalu mendukung kemajuan OVO,” kata Adrian.

Baca juga: OVO sebut akan terus berinovasi tingkatkan pangsa pasar

Adrian mengatakan dalam dua tahun OVO telah berkembang pesat dan akan terus mendukung upaya pemerintah, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan untuk meningkatkan inklusi keuangan di Tanah Air.

Sebelumnya, muncul kabar yang menyebut Lippo Group berniat hengkang karena tidak kuat memasok dana untuk mendukung aksi “bakar uang” OVO.

Dalam dua tahun terakhir, OVO disebut agresif “bakar uang” investor dengan layanan gratis, diskon dan cashback.

Baca juga: Bareksa gandeng OVO uji coba pembayaran reksa dana via QRIS

Sementara pada Oktober 2019, OVO menyandang gelar unicorn. OVO menjadi perusahaan rintisan (startup) kelima yang menyandang status unicorn di Indonesia.

Firma analisis perusahaan, CB Insight, dalam situs mereka menyebutkan valuasi OVO senilai 2,9 miliar dolar atau sekitar Rp41 triliun. Situs CB Insight bahkan mencatat valuasi OVO sebesar itu sejak 14 Maret 2019.

Sebelumnya, tiga perusahaan rintisan Indonesia telah menyandang berstatus unicorn, yaitu Traveloka, Bukalapak, dan Tokopedia. Sedangkan Gojek sudah naik satu tingkat lebih tinggi menjadi decacorn.

Baca juga: MRT Jakarta gandeng LinkAJa, OVO, dan Dana

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019