Surabaya (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Provinsi Jawa Timur Ahmad Nawardi mengaku pengembangan pembangunan Surabaya harus dimulai dari kampung-kampung demi pemerataan.

"Wali Kota Surabaya saat ini, Tri Rismaharini membangun Surabaya dari pusat kota. Jadi penggantinya nanti harus memulai pengembangan pembangunan dari kampung-kampung," ucap pria yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW) Kota Surabaya di Surabaya, Senin.

Nawardi yang oleh sebagian pengamat dinilai layak untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah Surabaya tahun 2020 itu mencatat, selama 10 tahun Tri Rismaharini menjabat Wali Kota Surabaya pembangunan di kampung-kampung sekitar 30 persen, selebihnya terpusat di luar perkampungan.

Dia mengungkapkan pembangunan di kampung Kota Surabaya bisa dilakukan dengan cara mengalokasikan dana sebesar Rp200 juta untuk setiap RT.

"Anggaran tersebut totalnya Rp1,8 triliun untuk 9.271 RT di seluruh Surabaya," katanya.

Dia menghitung anggaran pembangunan untuk kampung-kampung itu hanya sekitar 17 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya yang saat ini senilai Rp10,3 triliun.

Nawardi yang pernah menjabat anggota DPRD Jatim itu menilai, alokasi anggaran untuk kampung-kampung tersebut tidak membebani APBD Kota Surabaya.

"Waktu menjabat anggota DPRD Jatim dulu saya juga duduk di Badan Anggaran, sehingga paham postur anggaran," katanya.

Bahkan menurut dia alokasi untuk pembangunan kampung-kampung se- Surabaya semestinya sebesar 30 persen dari keseluruhan APBD.

"Tapi untuk langkah awal cukup sebesar Rp200 juta dulu per RT. Tahun selanjutnya bisa dinaikkan lagi anggarannya secara bertahap hingga akhirnya mencapai 30 persen dari nilai APBD," ucapnya.

Baca juga: Surabaya prioritas infrastruktur, kesehatan dan pendidikan pada 2020

Baca juga: Sebelum Lebaran 2020, perluasan Bandara Juanda ditargetkan selesai

Baca juga: Pembangunan Jalan Luar Lingkar Barat Surabaya ditargetkan tuntas 2020

Baca juga: Pembangunan Wisata Kebun Anggrek Surabaya masuki tahap akhir

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019