Kepada nasabah dan masyarakat supaya tenang saja
Jakarta (ANTARA) - Komisi XI DPR akan membentuk panitia kerja untuk menyelesaikan permasalahan permodalan dari bank syariah tertua di Indonesia, PT Bank Muamalat Indonesia  Tbk.

Ketua Komisi XI DPR Dito Ganinduto usai rapat tertutup dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Senin, mengatakan ada beberapa skema penyelesaian masalah Muamalat.

Namun, dia enggan membeberkan skema itu karena belum bersifat final.

Baca juga: OJK minta investor Muamalat siapkan dana di rekening penampung

Dia hanya menjamin permasalahan Muamalat akan teratasi sehingga nasabah tidak perlu panik.

"Kita akan panggil pemegang sahamnya, auditornya. Kita akan bahas keuangannya,," ujar Dito, politisi Partai Golkar, yang memimpin Komisi Keuangan dan Perbankan.

Dito menekankan DPR dan pemerintah terus mengawasi penyelesaian masalah Bank Muamalat.

"Kepada nasabah dan masyarakat supaya tenang saja. Tidak usah ada yang dikhawatirkan. Tabungan sudah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)," ujar dia.

Dito berjanji akan membentuk Panja Muamalat dalam waktu dekat.

Selain untuk Muamalat, panja tersebut juga akan dibentuk untuk persoalan permodalan dan likuiditas yang mendera PT Asuransi Jiwasraya dan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912.

Rapat tertutup antara Komisi XI DPR dan OJK berlangsung hingga empat jam pada Senin siang hingga petang.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso usai rapat tertutup tersebut tidak memberikan komentar sedikitpun meskipun dicecar banyak pertanyaan oleh awak media.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK  Heru Kristiyana juga memilih irit berkomentar.

Dia hanya mengatakan Komisi XI DPR meminta OJK untuk segera mempercepat masuknya investor ke Muamalat.

"Pokoknya diminta untuk mempercepat investor masuk ke sana. Sudah segitu dulu," kata Heru.

Muamalat, bank syariah tertua di Indonesia, sedang berusaha untuk meningkatkan kapasitas permodalan.

Bank tersebut baru saja mengumumkan rencana Penawaran Umum Terbatas IV dengan hak memesan efek terlebih dahulu.

Dalam keterbukaan informasi di situs resminya, Bank Muamalat berencana menerbitkan 32,96 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per lembar.

Baca juga: Incar investor asing, Bank Muamalat gandeng BKPM
Baca juga: OJK syaratkan investor baru harus beri manfaat bagi Bank Muamalat


Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019