Kudus (ANTARA) - Sebanyak lima tenda tempat pemungutan suara (TPS) yang berada di lapangan Desa Bulung Kulon, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, roboh diterpa angin kencang pada Selasa (19/11).

Menurut Camat Jekulo Kudus Wisnu Brata Jayawardhana di Kudus, Selasa, tenda TPS di Desa Bulung Kulon yang roboh diterpa angin kencang terjadi Selasa  sekitar pukul 11.30 WIB.

Di lapangan desa setempat, kata dia, terdapat 20 TPS, sedangkan yang roboh ada lima TPS.

Baca juga: BPBD: 60 rumah rusak akibat angin kencang di Jember

Saat kejadian, laniut dia, memang masih berlangsung pemilihan Kepala Desa Bulung Kulon.

Meskipun masih ada yang antre, kata dia, jumlahnya tidak banyak karena hampir sebagian besar masyarakat sudah menggunakan hak pilihnya.

Diperkirakan, kata dia, tingkat kehadiran antara 60-70 persen di lima TPS yang roboh tersebut.

Kelima TPS tersebut, merupakan TPS 1 hingga TPS lima.

Usai kejadian tersebut, TPS yang tendanya roboh digabung dengan TPS lain sehingga masyarakat yang hendak menggunakan hak pilihnya masih bisa dilayani.

Kasus serupa juga terjadi sehari sebelum pencoblosan, di Desa Papringan, Kecamatan Kaliwungu, Kudus.

Tenda langsung diperbaiki setelah diterjang angin kencang hingga memporakporandakan semua tenda TPS, sedangkan panggung utama tidak mengalami kerusakan.

Baca juga: Tenda TPS Pilkades di Kudus roboh diterpa angin kencang

Sebelumnya, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kudus Adi Sadhono Murwanto sudah mengingatkan semua camat untuk meninjau ulang penempatan TPS di lapangan, menyusul cuaca ekstrem seperti sekarang.

"Harapannya, TPS bisa menempati bangunan sekolah dasar di desa setempat," ujarnya.

Hanya saja, lanjut dia, keputusan lokasi TPS ditentukan oleh panitia pemilihan sehingga masih ada yang memanfaatkan lapangan.

Berdasarkan pengamatan, TPS yang memanfaatkan lapangan, di antaranya di Desa Dersalam, Desa Loram Wetan, Garung Lor, Gribik, Getas Pejaten, dan Gondangmanis.

Pilkades serentak 2019 di Kabupaten Kudus berlangsung di 115 desa. 

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019