Jakarta (ANTARA News) - Majelis Dzikir SBY memberangkatkan ibadah umroh beberapa ulama karismatik seperti Panglima Laskar Jihad Djafar Umar Tahlib, Panglima Laskar Berani Mati Nuril Arifin, KH Mas Subadar, KH Ahmad Zaki. "Ini keberangkatan umroh yang kelima yang diberangkatkan Majelis Dzikir SBY," kata Ketua Yayasan Majelis Dzikir SBY, KH Harris Thaher, kepada wartawan setibanya di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Selasa. Harris menjelaskan Majelis Dzikir SBY secara terus-menerus memberangkatkan umroh beberapa ulama. Namun demikian, Harris membantah jika keberangkatan ibadah umroh tersebut dikaitkan dengan tindakan politik. "Ini kami tidak ada hubungannya dengan politik. Kami murni ibadah," kata Harris. Ketika ditanya soal pembiayaan, Harris mengaku semua dibiayai dari dana pribadinya dan tidak ada pembiayaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Harris juga menjelaskan Majelis Dzikir SBY ini telah terbentuk sejak 2005 lalu. Namun, tambahnya, ia telah mengenal Presiden Yudhoyono sejak lama saat masih menjabat sebagai Komandan Korem DIY. Panglima Laskar Jihad Djafar Umar Thalib mengaku dirinya ikut umroh Majelis Dzikir SBY karena diundang. Namun Djafar mengaku sudah mengenal SBY sejak lama. "Saya ini guru kalau diundang untuk ibadah ya mau saja," kata Djafar Umar Thalib. Sementara Panglima Laskar Berani Mati, Nuril Arifin mengaku ini semua merupakan kegiatan ibadah. Namun ketika ditanya kenapa sekarang mendekat ke SBY, Nuril mengaku bahwa semua orang mendoakan untuk keselamatan bangsa ini. "Siapa pun presidennya, saya akan tetap mendukung. Sekarang Presiden SBY, dan pada zaman Presiden Gus Dur saya juga lakukan," katanya. Majelis Dzikir SBY sampai saat ini telah memberangkatkan umroh sebanyak lima kali. Setiap kali rombongan umroh berkisar 50 orang. (*)

Copyright © ANTARA 2008