Jakarta (ANTARA) - Berkarir sebagai seorang seniman muda membuat nama Mulaika Nordin menjadi perbincangan di Malaysia. Terlebih, gadis yang akrab disapa Mulaika itu masih berusia 16 tahun.

Penampilannya mencerminkan gaya anak muda yang kasual dan berjiwa bebas. Dengan ramah, Mulaika memperkenalkan dirinya kepada ANTARA saat ditemui di Jakarta, Selasa.

"Aku setengah Australia dan setengah Melayu. Di darah Melayuku ini, ada darah Cirebon yang mengalir dari ibunda," kata pelukis muda asal Kuala Lumpur, Malaysia itu.

Meski memiliki darah keturunan Indonesia, Mulaika mengaku bahwa dirinya baru dua kali mengunjungi Indonesia. Ia bahkan belum pernah mengunjungi kampung halaman sang ibunda di Cirebon, Jawa Barat.

"Aku ingin sekali ke Cirebon, tapi kunjunganku kali ini mungkin akan di Jakarta saja," ujarnya.

Mulaika memulai perjalanannya untuk melukis dan mendalami seni rupa murni sejak dirinya duduk di bangku sekolah dasar di usia 12 tahun.

Sejak itu, ia terus melukis. Hal itu kemudian menjadikannya sebagai seniman termuda yang berhasil menyelenggarakan pameran tunggal untuk 56 karyanya di Galeri Seni Nasional Malaysia, pada usia 15 tahun.
Seorang pengunjung menikmati karya seni rupa murni pelukis muda asal Malaysia, Mulaika Nordin. (ANTARA/HO/mulaika@mulaika.com)


Karya-karyanya didominasi dengan lukisan beraliran abstrak, dan bercerita mengenai pengalaman hidup, standar kehidupan, hingga kesehatan mental dan beberapa pesan politis.

Gadis yang tengah duduk di bangku sekolah menengah atas itu mengatakan bahwa kunjungannya di Jakarta kali ini merupakan bagian dari proyek seni rupa yang tengah ia kerjakan baru-baru ini.

Lebih lanjut, proyek seni rupa yang ia sedang lakukan saat ini adalah serial tentang kehidupan di Asia, khususnya Asia Tenggara meliputi Indonesia.

"Aku sedang mengerjakan sebuah proyek seni tentang Asia, lebih spesifiknya di Asia Tenggara. Menurutku, banyak hal di Asia Tenggara yang bisa dieksplorasi. Aku sangat ingin melukiskannya, karena ini adalah hal yang sangat dekat denganku," kata Mulaika.

Selain karya seni rupa tentang Asia, di tahun 2020 mendatang, gadis berkacamata itu mengatakan bahwa ia ingin membuat pameran seni rupa yang berfokus pada tema kesehatan mental, khususnya pada remaja.

"Aku ingin membuat pameran itu karena menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia PBB), mental illness diprediksi akan menjadi penyakit  yang cukup besar di dunia. Aku merasa aku harus melakukan sesuatu," kata Mulaika.

"Aku juga sangat peduli dengan kesehatan mental, dan aku berharap nantinya pameran seni itu juga bisa dilakukan di Indonesia," ujarnya pula.

Baca juga: Seniman Amerika promosikan konservasi terumbu karang lewat instalasi

Baca juga: "Re-Mitologisasi": Cara seniman memutakhirkan mitos

Baca juga: Paviliun Indonesia di Venesia upaya kenalkan Indonesia di luar negeri

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019