Surabaya (ANTARA) - Potensi pemegang polis asuransi di Jawa Timur terus mengalami pertumbuhan setiap tahunnya, dan memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap pertumbuhan pemegang polis secara nasional.

Presiden Direktur Sun Life Financial Indonesia, Elin Waty di Surabaya, Selasa mengatakan, pada awalnya, kontribusi Jatim pada perusahaan asuransi Sun Life hanya sebesar 10 persen, dan dalam kurun tiga tahun terakhir tumbuh menjadi 15 persen, 18 persen dan kini sebesar 20 persen.

"Jatim sangat potensial bagi kami karena sangat bagus, kontribusinya sebesar 20 persen dari total sekitar 1 jutaan pemegang polis secara nasional," kata Elin, kepada wartawan, Selasa.

Baca juga: Anak usaha Jiwasraya mencari mitra asing, selesaikan klaim polis

Elin mengakui, tingginya potensi pemegang polis di Jatim membuat Sun Life terus melebarkan sayapnya dengan membuka Kantor Pemasaran Mandiri (KPM) di berbagai wilayah Jatim.

"Untuk saat ini di Surabaya pusat kami telah meresmikan KPM Sunlife ke 19, dan sebelumnya juga telah ada di Jember, Banyuwangi, Malang, Madiun, Jombang, dan Kediri," katanya.

Ia berharap, dengan adanya sejumlah KPM yang diresmikan, pemegang polis semakin hari semakin signifikan.

Baca juga: AAJI harapkan pembentukan lembaga penjamin polis terealisasi

"Untuk saat ini kami akan fokus pada kaum milenial, sehingga konsep KPM kami buat yang berbeda, yakni seperti tempat berkumpulnya anak milenial agar menunjang pertumbuhan polis di Surabaya," katanya.

Ia berharap, dengan adanya KPM di Surabaya Pusat pemegang polis Sun Life bisa tumbuh double digit setiap tahunnya, karena Sun Life mempunyai produk yang bervariasi.

"Berbagai inovasi digitalisasi serta upaya mendekatkan diri kepada nasabah juga terus kami lakukan, khususnya melalui kehadiran KPM yang menjadi wujud komitmen dan konsistensi kami dalam membantu keluarga Indonesia meraih kesejahteraan finansial, melalui proteksi dan perencanaan keuangan yang sesuai kebutuhan," katanya.

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019