Lebak (ANTARA) - Cakupan Indeks Keluarga Sehat (IKS) di Kabupaten Lebak cukup rendah, kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Dani Ramdani.

"Kita dari tahun ke tahun terus berusaha meningkatkan IKS itu," katanya di Lebak, Selasa.

Penilaian cakupan IKS cukup rendah itu berdasarkan laporan awal 2019 sekitar 11,13 persen, sehingga dilakukan intervensi dengan mengoptimalkan pelayanan kesehatan.

Pemerintah daerah menargetkan cakupan IKS tahun 2019 sekitar 35 persen melalui peningkatan sumber daya manusia (SDM) pegawai, penambahan tenaga medis, persediaan obat dan peralatan medis.

Baca juga: Nila Moeloek: Indeks keluarga sehat Indonesia masih rendah

Selain itu juga pengoptimalan promosi dan kegiatan sosialisasi kesehatan kepada masyarakat.

"Kami optimistis target IKS tahun 2019 tercapai 35 persen melalui intervensi peningkatan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan itu," katanya.

Menurut dia, cakupan IKS itu harus memenuhi 12 indikator di antaranya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tidak ditelantarkan, Tb berobat teratur, balita ditimbang, peserta KB, tidak merokok dan hipertensi berobat teratur.

Selama ini, pemerintah daerah bekerja keras untuk meningkatkan penilaian cakupan IKS guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat.

Apabila cakupan IKS meningkat maka berdampak terhadap usia harapan hidup (UHH).

Karena itu, peningakatan cakupan IKS juga bersinergi dengan regulasi Lebak Sehat yang dicanangkan Bupati Iti Octavia Jayabaya.

"Kami minta masyarakat agar membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mensukseskan cakupan penilaian IKS," katanya.*
 

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019