Yogyakarta (ANTARA) - Lini masa Twitter, Selasa, ramai dengan tanda tagar #BebaskanYudhiAtauBoikot jelang laga pekan ke-28 Liga 1 2019 yang akan mempertemukan PSS Sleman dengan Borneo FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (20/11).

Pantauan Antara, hastag atau tanda pagar (#), #BebaskanYudhiAtauBoikot dikaitkan warganet dengan suporter PSS bernama Yudhi. Yudhi dikabarkan ditangkap polisi akibat memasang poster bernada kritikan terhadap Komisaris PT Putra Sleman Sembada (PSS) sekaligus mantan CEO PT PSS Soekeno di toilet salah satu mall di Sleman.

Salah satunya pemilik akun @TitoKlasik yang mencuit, "Pemasang poster ini sekarang di perkarakan, satu sudah ketangkap dan satu masih dalam DPO, saya pribadi boikot match PSS sampe dia di bebaskan, dan kasus di tuntaskan," lalu ditambah hashtag #BebaskanYudhiAtauBoikot.

Baca juga: Borneo FC yakin menang lawan PSS meski 10 pemain absen

Baca juga: Pelatih PSS tak sesali laga tanpa gol melawan Bali United


 
Kemudian pemilik akun @tom_sidq mencuitkan, "Yudhi akan menghadapi UAS kelas 3 SMK & Randy tulang punggung keluarga, tapi keduanya dikriminalisasi hanya karena menempel poster kritik terhadap sang penguasa, Bertahun tak pernah absen laga home tapi saya pribadi memilih Boikot laga PSS demi mereka," juga ditambah hastag #BebaskanYudhiAtauBoikot.

 
Semenara itu pemilik akun @SadamAfian21 mencuitkan, "Semoga besok Stadion tetap ramai. PSS butuh dukungan untuk menang di kandang, riuhkan stadion dg propaganda2 perihal kasus ini. Kalau langsung boikot kasian Tim,".

 
 Soekeno saat dihubungi di Yogyakarta, Selasa, menjelaskan bahwa kejadian yang berkaitan dengan ditangkapnya Yudhi bukan karena isi poster yang menyangkut pautkan namanya dengan PSS yang di tempel di area dalam mall SCH.

"Yang menjadi masalah beliau menempel poster di area dalam mall tanpa izin management mall. Ini memang tidak diperbolehkan. Semoga teman-teman pers bisa membantu meluruskan berita-beita negatif," kata dia.

Ia menambahkan menjadi tidak relevan apabila sejumlah pihak dengan serta merta mengaitkan kasus itu dengan menggalang gerakan boikot pertandingan PSS. "Kami management sudah berusaha terbaik untuk PSS," kata dia.

Sedangkan Koordinator BCS, salah satu kelompok suporter PSS Zulfikar belum bersedia berkomentar mengenai persoalan itu. "Besok saja ya mas saya jawab," kata dia.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019