London (ANTARA News) - Harga minyak mentah di London turun pada Selasa waktu setempat, merosot di bawah 89 dolar AS di tengah keyakinan bahwa melemahnya pertumbuhan ekonomi akan mengakibatkan menurunnya permintaan energi, kata para pedagang. OPEC pada Selasa menurunkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak dunia untuk 2008 menjadi 1,02 persen dari sebelumnya 1,17 persen, dalam menghadapi penurunan permintaan yang telah terjadi di Amerika Serikat, konsumen energi terbesar dunia. Harga minyak mentah sekarang telah jatuh sekitar 40 perse, sejak mencapai rekor harga tertinggi di atas 147 dolar AS pada Juli. Minyak mentah Brent North Sea, London, untuk pengiriman pada November, jatuh ke posisi terendah tujuh bulan pada 88,99 dolar AS per barrel. Kontrak kemudian berada pada 90,79 dolar AS, turun 3,45 dolar AS. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Oktober, turun tajam 4,34 dolar AS menjadi 91,37 dolar AS per barrel. Kekhawatiran mendalam tentang pelambatan dalam permintaan "kemungkinan membayangi pasar energi dalam jangka pendek, sementara jatuhnya institusi keuangan utama atau peristiwa (asuransi AS yang kesulitan) AIG, dapat mengakibatkan terjadinya aksi jual secara luas pada komoditas," kata analis dari Sucden, Andrey Kryuchenkov di London. Harga minyak jatuh lebih dari lima dolar AS pada Senin di tengah kegelisahan pasar global setelah bank investasi Wall Street, Lehman Brothers bangkrut dan perkembangan finansial memicu kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi AS. Lehman Brothers mengajukan pailit atau bangkrut setelah gagal mendapatkan pembeli, jatuh dari kerugian yang terkait dengan krisis kredit perumahan AS berisiko tinggi (subprime mortgage) dan merosotnya pasar perumahan. Di sektor asuransi, para investor menjauhi American International Group (AIG) di tengah ketakutan bahwa raksasa asuransi AS itu akan menjadi domino berikutnya jatuh, dengan sahamnya yang merosot hingga 70 persen pada Selasa sebelum kembali naik moderat. Sementara, di tengah penurunan permintaan energi, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) -- memproduksi 40 persen minyak mentah dunia -- pekan lalu mengurangi produksinya bertujuan mencegah penurunan harga minyak lebih lanjut. Para pedagang di pasar minyak mempertahankan pantauannya pada kerusuhan di Nigeria, yang merupakan penghasil minyak mentah terbesar kedua di Afrika setelah Angola. Kelompok militan Nigeria Selatan mengatakan Senin, mereka telah menyerang instalasi minyak terbesar kedua Delta Niger, dalam waktu 24 jam setelah menyatakan "perang minyak" sebagai bagian dari kampanye untuk otonomi luas wilayah itu. Pergerakan Emansipasi Delta Niger (MEND) mengatakan telah menghancurkan statsiun alian minyak Alakiri, Royal Dutch Shell di selatan Rivers State, sementara seorang pejabat militer mengatakan penyerangan tersebut berhasil dipukul mundur. Keamanan di Nigeria Selatan yang kaya minyak memburuk sejak MEND muncul pada awal 2006, berbagai serangan, penculikan terhadap pekerja minyak asing dan sabotase dilakukan pada kedua fasilitas minyak di darat dan lepas pantai.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008