Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia telah dibuka melemah pada perdagangan Rabu pagi, karena penurunan tajam harga minyak global yang membebani sektor energi.

Pada pukul 10.30 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 53,10 poin atau 0,78 persen menjadi 6.761,10 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas turun 50,70 poin atau 0,73 persen pada 6.863,40 poin.

"Harga minyak mentah turun sekitar tiga persen semalam karena meningkatnya kekhawatiran atas kurangnya berita tentang perjanjian perdagangan antara China dan AS," kata Kepala Strategi Pasar CMC Markets, Michael McCarthy kepada investor dalam catatan pagi.

"Pedagang mengantisipasi kenaikan mingguan keempat dalam persediaan minyak AS - bukti yang jelas dari berkurangnya permintaan."

Akibatnya, McCarthy mengatakan pasar Asia Pasifik melihat pembukaan yang lebih lemah setelah pasar berjangka jatuh semalam.

"[Namun] data perdagangan di Jepang dan keputusan bank sentral China (People's Bank of China) tentang suku bunga pinjaman jangka panjang dapat membentuk perdagangan menjelang rilis risalah pertemuan FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) AS malam ini," tambahnya.

Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia melemah dengan Commonwealth Bank turun 0,58 persen, Westpac Bank turun 2,02 persen, National Australia Bank turun 1,17 persen dan ANZ turun 1,04 persen.

Saham-saham pertambangan sebagian besar lebih rendah dengan BHP turun 0,27 persen, Rio Tinto turun 0,32 persen, Fortescue Metals naik 0,22 persen dan penambang emas Newcrest turun 1,05 persen.

Saham produsen-produsen minyak dan gas merosot dengan Woodside Petroleum turun 0,93 persen, Santos turun 1,97 persen dan Oil Search turun 1,83 persen. Baca juga: Harga minyak jatuh, dipicu cemas pasokan berlebih dan sengketa dagang

Saham supermarket terbesar di Australia melemah dengan Coles Group turun 0,76 persen dan Woolworths turun 0,89 persen.

Sementara saham raksasa telekomunikasi Telstra tidak berubah, operator nasional Qantas turun 0,56 persen dan perusahaan biomedis CSL berkurang 0,88 persen.

Baca juga: Wall Street tertekan sektor ritel, Indeks Dow Jones dan S&P jatuh

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019