Tol BORR Seksi IV akan digarap ketika pembangunan jalan Tol Depok-Antasari (Desari) sudah terhubung ke Salabenda.
Bogor (ANTARA) - PT Marga Sarana Jabar (MSJ) menaksir kebutuhan biaya untuk menyambungkan Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) yang membentang di atas Jalan Sholeh Iskandar Kota Bogor, Jawa Barat, ke Dramaga Kabupaten Bogor,  mencapai Rp2,4 triliun.

"Untuk tanahnya 1 kilometer rata-rata sekitar Rp100 miliar, konstruksinya Rp300 miliar, diperkirakan Rp2,4 triliun tanah sama konstruksinya," ujar Direktur Utama PT MSJ, Hendro Atmodjo kepada Antara di Bogor, Rabu.

Ia menyebutkan bahwa pembangunan jalan sepanjang 6 kilometer itu bernama proyek Tol BORR seksi IV, yaitu menghubungkan antara Salabenda Kota Bogor, dengan Dramaga Kabupaten Bogor. Pada seksi IV, Tol BORR tak lagi berbentuk jalan layang, alias membuka jalur baru dengan pembebasan lahan.

PT MSJ dipercaya Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) melanjutkan pembangunan Tol BORR setelah merampungkan pembangunan Seksi IIIA yang ditargetkan selesai akhir tahun ini, dan Seksi IIIB yang rencananya dimulai pada 2021.

Baca juga: Pembangunan tol layang di Makassar rampung Juni 2020

"Kami yang ditugaskan sampai Dramaga. Dengan surat dari BPJT sudah meminta kami untuk meneruskan sampai Dramaga. Kemarin ada wacana meneruskan sampai Bocimi, tapi kita tunggu saja," bebernya.

Meski begitu, menurutnya Tol BORR Seksi IV akan digarap ketika pembangunan jalan Tol Depok-Antasari (Desari) sudah terhubung ke Salabenda.

"Kami bangun kalau BORR sudah tersambung dengan Depok-Antasari di Salabenda yang sedang digarap PT Citra. Insyaallah 2022 setelah selesai nyambung, Depok-Antasari di Salabenda," kata Hendro.

Di samping itu, Hendro menyebutkan bahwa sekitar Salabenda akan disulap layaknya simpang susun Cawang, DKI Jakarta karena interchange tersebut akan mengintegrasikan Tol Bogor-Dramaga-Ciawi (Bogaci) dan Depok-Antasari (Desari) yang disebut Jagorawi Dua dengan Tol BORR.
Baca juga: Proyek Tol Yogyakarta-Solo telan investasi dalam negeri Rp25 triliun

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019