Sejumlah tahanan akan dipulangkan hingga akhir tahun ini tergantung pada seberapa lama prosesnya, namun khusus untuk Eropa, prosesnya sedang berjalan
Ankara (ANTARA) - Turki akan memulangkan sebagian besar tahanan ISIS ke negara asal mereka hingga akhir tahun ini, kata Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu pada Selasa, sepekan setelah otoritas Turki memulai program repatriasi.

Ankara menyebutkan telah menangkap 287 gerilyawan di Suriah timur laut, tempat pasukan Turki meluncurkan serangan terhadap milisi YPG Kurdi Oktober lalu, dan mempunyai ratusan lebih tersangka lainnya dalam penahanan.

Berbicara kepada Reuters di Ankara, Soylu mengatakan Turki bertujuan mengirim enam atau tujuh tersangka ISIS lainnya pekan ini ke negara asal mereka, termasuk Irlandia dan Belanda. Pejabat Turki berkoordinasi dengan mitra di negara tersebut.

Baca juga: Turki pulangkan petempur ISIS ke AS setelah ditolak Yunani

"Sejumlah tahanan akan dipulangkan hingga akhir tahun ini tergantung pada seberapa lama prosesnya, namun khusus untuk Eropa, prosesnya sedang berjalan," kata Soylu.

"Saya rasa kami harus mengirim pulang sebagian besar tahanan ke negara asalnya hingga akhir tahun," katanya, menambahkan bahwa sejumlah negara tertentu yang mencabut status kewarganegaraan mereka melanggar hukum internasional.

"Mereka tidak mempunyai hak untuk meninggalkan warga negara tanpa kewarganegaraan. Mereka tidak memilik hak seperti itu," katanya. "Itulah sebabnya mengapa kami mengadakan evaluasi dengan sejumlah negara tertentu mengenai hal ini dan mereka membawanya pulang."

Turki memiliki perjanjian repatriasi dan ekstradisi dengan negara-negara terkait namun menginformasikan terlebih dahulu kepada mereka sebelum membawa pulang para tahanan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Turki sebut Jerman, Belanda setuju bawa pulang tahanan ISIS
Baca juga: Puluhan ribu tahanan ISIS di Suriah berpotensi jadi bom waktu
Baca juga: Turki: Anggota ISIS akan dikembalikan ke negara masing-masing
Baca juga: Anggota ISIS asal Belgia kabur dari tahanan di Suriah utara

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2019