Makassar (ANTARA) - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, melakukan pemantauan ketersediaan kebutuhan pokok dan harga pangan sebagai langka awal melihat stabilitas harga menjelang natal dan tahun baru di Pasar Pa'baeng-baeng, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

"Kita pilih Makassar, karena di sini Hub Indonesia bagian timur. Jadi ini start awal. Dan dari sini, kita ke daerah lain," kata Agus seusai kunjungan, di Makassar, Rabu.

Mendag Agus sempat berdialog dengan sejumlah pedagang di pasar itu terkait harga-harga dan ketersediaan pangan. Ia menyebut sejauh ini harga masih relatif stabil sesuai harapan.

"Kita juga ingin agar pedagang di sini merasa puas, karena harga di sini bagus sudah sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET)," katanya.

Baca juga: Mendag: RCEP menjadi prioritas kerja pada 2020

Guna menghindari dan mengatisipasi adanya permainan harga-harga, kata dia, Kemendag akan memasang papan monitor agar pedagang dan semua masyarakat bisa memantau harga dipasaran.

"Jadi jika ada harga yang lewat dari itu (HET), maka kita langsung lakukan operasi pasar," tegas Agus saat itu didampingi Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Suhanto dan Sekda Provinsi Sulsel Abdul Hayat Gani.

Sedangkan pantauan harga di Pasar Pa'baeng-baeng Makassar, seperti beras kelas premium Rp12 ribu per kilogram, minyak goreng Rp12 ribu per liter, gula pasir Rp12 ribu per kilogram.

Harga telur ayam negeri Rp42 ribu per rak, yang berisi 30 butir, jadi harga per butir Rp1.400.

Baca juga: Mendag segera sederhanakan aturan penghambat ekspor

Salah seorang pedagang telur ditempat itu, Diswan mengatakan, biasanya harga telur naik saat perayaan maulid, namun harganya tidak naik secara signifikan.

"Harga naik karena maulid, sebelumnya hanya Rp38 ribu per rak," ucapnya saat berdialog.

Sementara harga ayam potong Rp48 ribu per ekor, seberat 2,85 kilogram. Lalu harga bawang merah Rp25ribu per kilogram, bawang putih Rp26 ribu per kilogram, cabai merah Rp20 ribu per kilogram.

Harga daging sapi juga masih normal, antara Rp100 ribu hinggq Rp120 ribu per kilogram. Harga daging tetelan antara Rp50 ribu - Rp60 ribu per kilogram.

"Intinya, kita selalu ingin menjaga ketahanan pangan. Langkah yang kami lakukan salah satunya menjaga stabilitas suplai supaya tidak ada keluhan dari pedagang dan konsumen, semua cukup dan tidak banyak dijatah, serta jualnya lebih baik," tandas Agus.

Saat ditanya, apakah ada keluhan dari pedagang, Agus mengatakan tidak ada. Tapi pedagang memberi masukan dan akan ditindaklanjuti.

"Masukannya adalah perbaikan kualitas pasar, seperti sarana dan prasarana. Jadi pasarnya nanti akan kita upgrade (tingkatkan)," tambah dia.

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019