Solo (ANTARA) - Pelatih kepala dua tim yang bertemu dalam laga Piala Presiden Bola Basket, Amartha Hangtuah dan Satya Wacana Salatiga, memiliki perbedaan reaksi menanggapi kunci hasil akhir pertandingan yang digelar di GOR Sritex Arena, Solo, Rabu malam.

Baca juga: Lima pemain tumbang, Hangtuah dibekuk Satya Wacana lewat overtime

Harry Prayogo, pelatih kepala Hangtuah, menyebut momentum jadi kunci dari olahraga bola basket sekaligus penentu kekalahan 68-71 yang ditelannya dari Satya Wacana di laga itu.

Sedangkan Efri Meldi, pelatih kepala Satya Wacana, memilih aspek konsentrasi sebagai dasar utama dari kemenangan yang dipetiknya dalam ajang yang berfungsi sebagai turnamen pramusim Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2020 tersebut.

Hangtuah sempat memiliki keunggulan berjarak 10 poin dalam kedudukan 53-43 saat kuarter keempat menyisakan waktu empat menit 12 detik, namun mereka terkejar sempat tertinggal dan kemudian kalah di babak overtime.

"Tadi mereka mendapatkan momentum, ketika Andre Adriano dan Ardian Ariadi bisa menembak dari pojokan, kemudian Antonio Erga juga mencetak poin penting," kata Harry selepas pertandingan.

"Nah itu, ketika Satya Wacana mendapat momentumnya, kami tidak bisa membalikkan. Itu lah basket olahraga momentum. Mereka sudah mendapat momentum, kita mau bicara apa lagi," ujarnya menambahkan.

Selain momentum, menepinya lima pemain Hangtuah yang tak bisa menyelesaikan pertandingan turut mempengaruhi opsi rotasi Harry pada masa-masa menentukan, hingga akhirnya menelan kekalahan.

Baca juga: Lima pemain tumbang, Hangtuah dibekuk Satya Wacana lewat overtime

Sementara Meldi menyebut sejak awal ia menekankan kepada anak-anak asuhannya bahwa konsentrasi adalah aspek yang harus dijaga secara konsisten untuk bisa meraih hasil terbaik.

"Saya sejak awal bilang ke pemain, jika bisa menjaga pertandingan dengan konsisten, ada saatnya kami akan mengambil momentum," kata dia.

"Tadi memang sempat sedikit tidak fokus, saya minta mereka konsentrasi. Karena menurut saya basket itu yang terpenting konsentrasi," ujanya menambahkan.

Hilangnya konsentrasi itu membuat Satya Wacana yang sempat merebut keunggulan 57-55 pada sisa waktu 20 detik dipaksa melakoni babak overtime karena gagal mengawal pergerakan penggawa utama Hangtuah, Abraham Wenas.

Pada akhirnya Andre, Ariadi, Erga dkk mampu menjaga konsentrasi mereka dalam lima menit babak overtime demi memantapkan kemenangan, namun Meldi menekankan pesannya agar para pemain tidak besar kepala.

"Anak-anak kalau latihan itu seperti tadi, saling bertarung satu sama lain," katanya.

"Itu saja. Saya bangga dengan penampilan anak-anak tadi, tapi saya tekankan jangan sombong, takut sombong dengan hasil tadi," pungkas sang pelatih.

Baca juga: Hasil undian Piala Presiden Bola Basket, tiga tim playoff IBL segrup

Kemenangan Satya Wacana membuka lebar kesempatan mereka untuk lolos ke babak semifinal karena sementara ini memimpin di Grup A.

Sementara Satya Wacana punya waktu sehari untuk beristirahat pada Kamis, Hangtuah harus menghadapi laga hidup dan mati melawan Pacific Caesar Surabaya dalam penentuan nasibnya di Piala Presiden Bola Basket.

Baca juga: Arki tegaskan Satria Muda masih cari kepaduan di bawah pelatih anyar

Baca juga: Menang relatif mudah, Pelita Jaya mau nikmati gim kedua Piala Presiden

Baca juga: Menpora resmikan pembukaan Piala Presiden Bola Basket

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019