Jakarta (ANTARA) - Amartha Hangtuah tetap menatap optimistis laga kedua Piala Presiden Bola Basket melawan Pacific Caesar Surabaya di GOR Sritex Arena, Solo, Kamis, kendati dipastikan tampil tanpa diperkuat tiga penggawanya yang cedera sehari sebelumnya.

Baca juga: Kalah dalam kondisi tak ideal, perjuangan pemain Hangtuah diapresiasi

Pelatih Harry Prayogo memastikan Amaluddin, Lucky Abdi Pasondok dan Steven Neno tak akan turun menghadapi Pacific lantaran kondisinya tak memungkinkan karena cedera dalam pertandingan pertama melawan Satya Wacana Salatiga.

"Tiga absen. Amal, Lucky dan Neno. Tapi saya bilang kita belum habis," kata Harry ditemui selepas sesi latihan Kamis.

Lucky mengalami cedera bahu dan Amaluddin mendapati masalah dengan lutut kirinya. Keduanya saat ini masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit di Solo.

"Neno juga nggak bisa, terlalu berat dirasa sama dia," ujar sang pelatih.

Baca juga: Momentum vs konsentrasi, beda reaksi pelatih Hangtuah dan Satya Wacana

Pun demikian, dalam keadaan yang tak ideal tersebut pelatih yang akrab disapa Ai tetap berusaha bersikap optimistis, bukan saja dalam mempersiapkan diri menghadapi Pacific tetapi juga tentang peluang mereka melaju ke babak semifinal.

"Belum kalah kok kita, masih ada peluang lolos. Harus bisa ambil kemenangan lawan Pacific," kata Ai.

Selain tiga pemain yang absen, Hangtuah harus menaklukkan tantangan lain berupa mental agar mereka tidak terpengaruh kekalahan melawan Satya Wacana sehari sebelumnya.

Kekalahan itu cukup menyakitkan karena Hangtuah sempat unggul 53-43 hingga separuh kuarter keempat, namun laga berlanjut ke babak overtime dan akhirnya diperparah kondisi tak ideal hilangnya lima pemain mereka kalah 68-71.

Hasil itu membuat Hangtuah wajib menang lawan Pacific untuk menjaga asa tetap bisa lolos ke babak semifinal sebagai tim peringkat kedua terbaik fase penyisihan grup.

Baca juga: Lima pemain tumbang, Hangtuah dibekuk Satya Wacana lewat overtime

Baca juga: Jadwal Piala Presiden hari ini, kesempatan terakhir tiga tim jaga asa

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019