Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong Industri Kecil menengah (IKM) nasional untuk melakukan terobosan agar memiliki daya saing yang tinggi di pasar dalam maupun luar negeri. Salah satu pengembangan yang dipacu adalah IKM gula palma, mengingat Indonesia merupakan negara pengekspor utama komoditas tersebut di dunia.

“Pengembangan yang sedang dilakukan, yaitu berbasis sistem informasi terpadu pada proses bisnis baik internal (vertical integration) maupun eksternal (horisontal integration) pada pelaku IKM atau koperasi gula palma untuk dapat meningkatkan efisiensi dan kemudahan telusur,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih lewat keterangannya di Jakarta, Kamis.

Gati menyampaikan, rantai pasok gula palma mulai dari perajin sampai eksportir cukup panjang, sehingga mampu menyerap banyak tenaga kerja dan bisa mengurangi penganguran. Dengan demikian, diharapkan pula berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan menggerakkan roda perekonomian di daerah.

Baca juga: Dirjen IKM dan Aneka larang gula palma dicampur dengan gula rafinasi

Adapun sentra gula palma terbesar di Tanah Air berada di lima kabupaten, meliputi Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen (Barlingmascakeb).

“Jumlah pengrajin gula terbesar di wilayah Barlingmascakeb mencapai 86.881 orang, di mana Kabupaten Banyumas menjadi kabupaten dengan jumlah pengrajin gula palma terbesar. Rata-rata perajin itu dapat memproduksi gula palma sebanyak 4,7 kilogram per hari yang berasal dari 16 pohon kelapa,” papar Gati.

Gati mengungkapkan, gula palma yang berbahan dasar gula kelapa merupakan komoditas yang mempunyai nilai ekspor tinggi dan terus meningkat. Pada 2017, ekspor gula palma mencapai 25 ribu ton dengan nilai 42,6 juta dolar AS, dan pada 2018 ekspor gula palma meningkat menjadi 35 ribu ton dengan nilai 52,5 juta dolar AS.

“Karena itu, untuk menjaga pasar utama dari negara pesaing yang sama-sama mengekspor komoditas tersebut, seperti Filipina dan Kamboja, Kemenperin terus mendorong para IKM ini agar memperhatikan kualitas gula palma dengan baik, sehingga tetap terjamin kualitasnya,” tegasnya.

Gati menuturkan, salah satu langkah strategis yang dilakukan oleh Ditjen IKMA Kemenperin untuk mendorong peningkatan kualitas gula palma di Tanah Air, yakni dengan menggelar kegiatan bertajuk ‘Workshop Pengembangan IKM Gula Palma Berbasis Sistem Informasi Terpadu di Purwokerto’.

Tujuan digelarnya kegiatan tersebut, untuk mengenalkan transformasi industri 4.0 kepada IKM gula palma dalam rangka meningkatkan daya saing gula palma Indonesia di pasar global utamanya dalam efisiensi dan traceability.

“Kami mengharapkan kegiatan ini dapat memberikan gambaran tentang transformasi industri 4.0 dan IKM gula palma memperoleh informasi yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang pada era Revolusi Industri 4.0 dan serta bagaimana tren pasar produk pangan di pasar regional dan global,” ujar Gati.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019