Garut (ANTARA News) - Ratusan massa dari seluruh elemen mahasiswa se Kabupaten/Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, sempat menghadang perjalanan Presiden beserta rombongan yang hendak menuju pondok pesantren (Pontren) Cipasung, Kamis sore. Namun aparat keamanan berhasil mengurai hadangan sekitar 300 pendemo dengan cukup tertib, sehingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bisa dengan lancar melintasi perjalanannya, sementara ratusan pendemo melanjutkan orasi mereka di Kampung Lingga Jaya Simpang Lima. Para pengunjukrasa yang terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) serta elemen mahasiswa lainnya, mengangkat isu nasional serta global termasuk masalah lumpur Lapindo, hingga masalah perekonomian yang dinilai masih membelenggu bangsa Indonesia. Demo mahasiswa dengan koordinator lapangan, Roni Rochmansyah itu, juga mengangkat isu penambangan tembaga dan emas oleh PT. Freeport di Papua serta menyikapi realisasi alokasi anggaran pendidikan nasional sebesar 20 persen dari APBN. Para pendemo sempat saling dorong dengan aparat Kepolisian Tasikmalaya. Hingga Presiden tiba di Pontren Cipasung, demo terus berlangsung sehingga memacetkan arus lalulintas seputar Simpang Lima. Sementara itu, jalan utama menuju Pontren Cipasung mulai dari pertigaan antara jalur Cipasung dan jalur langsung menuju Garut diblokir Polisi, sehingga warga yang bermukim di sekitar Pontren Cipasung terpaksa berjalan kaki atau tidak bisa menggunakan jenis kendaraan apapun. Nampak puluhan anggota Polisi melakukan penjagaan ketat seputar pintu gerbang ruas jalan beraspal menuju Pontren Cipasung tersebut. Sedangkan di Pontren Cipasung Presiden beserta rombongan disambut ratusan santri dengan iringan rebana, kemudian brsilaturahmi di aula Pontren tersebut. Pada Jumat(19/9), sebelum bertolak ke Bandung, Presiden direncanakan akan mengadakan temu wicara dengan para petani di Kabupaten Tasikmalaya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008