Cianjur (ANTARA News) - Warga Desa Sukamulya, Kecamatan Sukaluyu, Cianjur, Kamis, kembali mengungsi keluar rumah karena mereka takut angin puting beliung yang sempat memporak-porandakan kampung itu, kembali menyapu puluhan rumah lainnya, seperti pada Rabu (17/9) dini hari. Jumlah rumah yang mengalami rusak berat dan ringan atas peristiwa itu tercatat 118 unit. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian susulan itu, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Kerusakan paling parah terjadi di Kampung Pajagan yang sedikitnya 34 rumah rusak, tiga diantaranya rusak berat. Puluhan pohon dan tiang litrik roboh tersapu angin. Peristiwa berawal saat terjadi hujan deras disertai angin kencang yang melanda sebagian besar wilayah Cianjur dan sekitarnya, Selasa (16/9) sore. Beberapa warga menyebutkan, sekitar pukul 17.30 WIB, menjelang waktu berbuka puasa, tiba-tiba terdengar suara gemuruh. Sementara itu, Kaur Desa Sukamulya, Wawan, menyebutkan, dari hasil pendataan, rumah warga yang rusak akibat angin puting beliung semuanya berjumlah 118 rumah, masing-masing 111 rusak ringan dan tujuh rusak berat. Seluruhnya berada di tujuh kampung yakni, Pajagan, Singajaya, Pasirlandak, Cangkudu, Singasari, Bengle, dan Pasir Honje. Saat ini warga masih takut pulang ke rumah terlebih ketika malam menjelang karena warga masih dihantui rasa takut angin puting beliung akan kembali melanda. "Kalau siang tidak terlalu takut karena cuaca cerah. Tapi kalau sudah sore ke malam, kami suka was-was takut angina puting beliung datang lagi," kata Asep Wawan warga Pajagan. Sementara itu, sarana penerangan hingga saat ini belum menyala. Sehingga sudah dua malam ini warga hidup dalam kegelapan. Pihak PT PLN APJ Cianjur, menyatakan masih berusaha memperbaiki kerusakan akibat runtuhnya pohon yang menimpa kabel serta beberapa gardu.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008