Jakarta (ANTARA News) - Rektor Universitas Indonesia (UI) Gumilar Somantri membantah anggapan bahwa UI sekarang merupakan universitas komersial yang hanya mencari uang tanpa melihat kualitas melalui seleksi ketat. "Yang benar adalah UI ingin menjadi universitas terbaik, universitas kelas dunia," kata Gumilar pada pertemuan UI dengan pers mengenai perkembangan UI di Jakarta, Kamis malam. Ia memaparkan bagaimana pada Ujian Masuk Bersama (UMB) 2008 dari 70 ribu siswa yang menjalani ujian, hanya 3.200 yang bisa memasuki UI sedangkan pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNM-PT) dari 20 ribu siswa peserta hanya 1.600 siswa yang lulus memasuki UI. "Jadi UI hanya menerima siswa-siswa terbaik," katanya. Selain itu penerimaan mahasiswa di UI juga bisa melalui jalur lain seperti pembinaan prestasi khusus seperti Program Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB) jalur penelusuran bakat, pembinaan bakat seni, pembinaan olahragawan juara, dan pembinaan pemenang olimpiade tanpa seleksi. Jalur lainnya merupakan Penerimaan Reguler, Pembinaan Daerah yang terdiri dari PPKB jalur pemerataan dan jalur daerah di mana setiap siswa terbaik daerah yang dikirim ke UI harus kembali ke daerah setelah lulus. UI juga menerima siswa dari jalur Pengembangan Institusi yakni Kerja sama Daerah dan Industri (KSDI) Jalur Industri, pengembangan UI melalui Mobilisasi Potensi Masyarakat dan Internasionalisasi UI melalui penerimaan WNA. Ia mengakui, dalam waktu satu tahun UI mampu menaikkan anggaran pendapatan dari Rp900 miliar menjadi Rp1,3 triliun, namun pembangunan infrastruktur di UI juga bertambah misalnya pembangunan jalur sepeda, pengembangan hutan kota, dan menggaji dosennya hingga Rp15 juta per bulan. Selain itu UI juga memberi beasiswa dalam bentuk pengurangan uang pangkal dengan penerima 3.509 mahasiswa sebesar total Rp18,9 miliar dan beasiswa yang berasal dari 60 donatur sebesar total Rp14,133 miliar bagi 5.272 mahasiswa.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008