simulasi, drill dan lainnya harus lebih sering dilakukan
Pangandaran (ANTARA) - Menteri Sosial Juliari Peter Batubara meminta semua pihak untuk menggiatkan dan rutin melakukan simulasi penanggulangan bencana agar masyarakat siap dan bisa mengantisipasi saat terjadi bencana.

"Negara kita sangat rawan bencana, karena itu simulasi, drill dan lainnya harus lebih sering dilakukan," kata Mensos Juliari pada pencanangan Kawasan Siaga Bencana di lapangan alun-alun Kalipucang Pangandaran Jawa Barat, Jumat.

Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo selalu mewanti-wanti kepada para menterinya khususnya Menteri Sosial agar daerah rawan bencana harus siap siaga.

Baca juga: Kemensos utamakan penanganan bencana berbasis masyarakat

Terutama di daerah rawan tsunami, simulasi harus rutin dilakukan agar masyarakat semakin sadar dan paham apa yang harus dilakukan jika tsunami terjadi.

"Seperti sekarang sudah mulai musim penghujan kita sudah harus antisipasi," tambah dia.

Salah satu upaya mitigasi bencana yang dilakukan Kementerian Sosial melalui Kampung Siaga Bencana yang berbasis masyarakat, saat ini dikembangkan menjadi Kawasan Siaga Bencana yang sudah dicanangkan wilayah pesisir selatan Jawa yaitu di Pangandaran, Cilacap dan Kebumen Jawa Tengah.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, kerawanan daerah tersebut terhadap bencana cukup tinggi mulai dari banjir, tanah longsor hingga tsunami.

"Simulasi terus kita lakukan, dan sudah ada 30 desa yang memiliki Kampung Siaga Bencana, setiap tahun tentunya akan kita tingkatkan," kata Jeje.

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat mengatakan KSB merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo pada Rakornas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada 24 Juli 2019 agar semua pihak sensitif dan antisipatif terhadap bencana, terutama mengingat Indonesia rawan bencana dan edukasi kebencanaan disampaikan secara masif kepada masyarakat.

Serta dilatarbelakangi adanya potensi kejadian bencana yang masif dan luas diantaranya gempa dan tsunami bernama megathrust di daerah pantai selatan Pulau Jawa.

Ia mengatakan, kegiatan Kawasan Siaga Bencana dilaksanakan pada 18-22 November 2019 dengan melibatkan 360 warga dan tokoh masyarakat di enam kecamatan yaitu Kalipucang dan Pangandaran Kabupaten Pangandaran Provinsi Jawa Barat, Kecamatan Adipala dan Kesugihan Kabupaten Cilacap serta Kecamatan Ayah dan Buayan Kabupaten Kebumen Jawa Tengah.

"Saat ini sudah terbentuk 741 Kampung Siaga Bencana di seluruh Indonesia," katanya.

Kementerian Sosial mendorong Pemerintah Daerah untuk membentuk hal serupa dengan menggunakan dana yang bersumber dari APBD dan Dana Desa setempat untuk penyelenggaraan penanggulangan bencana.

Baca juga: Menteri Sosial canangkan Kawasan Siaga Bencana di daerah rawan tsunami

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019