Jayapura (ANTARA) - Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Kolonel Inf J Binsar P Sianipar membantah tudingan penyerangan yang dilakukan oleh personel TNI/Polri dengan menggunakan helikopter di Kampung Halguru, Kabupaten Nduga pada Rabu (20/11).

"Saya belum mendapatkan laporan tersebut, hingga kini belum ada," katanya menjawab pertanyaan wartawan usai peresmian bangunan dan arena permainan anak-anak TK Kartika VI-6 Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua, Jumat.

Dia mengakui bahwa ada personel TNI di Kabupaten Nduga untuk membantu percepatan pembangunan jalan transPapua sebagaimana yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi dalam beberapa tahun terakhir ini.

"Memang anggota (prajurit TNI,red) kita di sana ada untuk membantu pembangunan jalan transPapua," katanya.

Menurut dia, tudingan seperti itu sengaja digaungkan oleh oknum atau kelompok yang tidak inginkan pembangunan di wilayah pegunungan tengah Papua, khususnya di Kabupaten Nduga.

"Jadi, biasanya ini dipelintir atau dikaitkan dengan keberadaan anggota di lapangan, seolah-olah bentrok dengan warga. Jadi, ini saya luruskan soal yang ditanyakan, karena rata-rata personel di sana untuk membantu membangun," katanya.

Sebelumnya, pada sejumlah akun media sosial beredar sebuah informasi yang menyudutkan aparat TNI dan Polri, yang disertai sejumlah foto.

Dalam akun FB bernama Binarlak Jr, disebutkan bahwa "Info pagi dini hari Rabu 20/11/2019 TNI/Polri menggunakan helikopter dan menyerang Kampung Halguru, Kabupaten Nduga, pada jam 5.00 waktu Papua (WP)".

Baca juga: Kemenko PMK: Distribusi bantuan Nduga jangan di Wamena

Baca juga: Bantuan Kemensos untuk Nduga capai Rp4,9 miliar

Baca juga: Mendikbud:Belum bisa terapkan digitalisasi sekolah di Nduga


 

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019