BUMN itu sebagai trigger pembangunan, bukan untuk mematikan bisnis-bisnis rakyat
Jakarta (ANTARA) - Kementerian BUMN memandang kecilnya peluang terbentuknya holding BUMN karya atau infrastruktur karena jika terbentuk holding tersebut dikhawatirkan dapat mendominasi dan mengguyur kontraktor swasta kecil. 

"Terdapat pertimbangan-pertimbangan mengenai kecilnya peluang terbentuknya holding BUMN karya tersebut. Mungkin mau spesifik, karena saling berbenturan mengingat BUMN-BUMN karya ini bisnisnya mirip-mirip," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Jumat.

Arya juga menambahkan bahwa jika holding BUMN karya tersebut jadi terbentuk dikhawatirkan malah mendominasi dan kontraktor-kontraktor swasta kecil mengeluh.

"BUMN itu sebagai trigger pembangunan, bukan untuk mematikan bisnis-bisnis rakyat," katanya.

Terkait rencana pembentukan holding-holding lainnya seperti holding perbankan, holding jasa keuangan, holding pertahanan, holding penerbangan, dan bahkan holding pelabuhan, menurut Arya hal tersebut masih memungkinkan untuk terbentuk.

Baca juga: Menteri PUPR belum tanda tangani pembentukan holding BUMN karya

"Masih sangat memungkinkan karena dilihat dari kategori, sektor dan model bisnisnya," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN tersebut.

Namun untuk pembentukan holding BUMN karya, Kementerian BUMN untuk sementara ini masih mengkaji apakah ada bentuk lain yang sesuai untuk BUMN-BUMN karya selain pembentukan holding.

Sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa dirinya belum menandatangani pembentukan holding BUMN karya atau infrastruktur.

Dia mempertanyakan mengenai apa tujuan dari pembentukan holding BUMN karya tersebut.

Baca juga: Kementerian BUMN: Kecil peluang holding BUMN Karya terbentuk

Selain itu, lanjutnya, tujuan pembentukan holding itu sebetulnya supaya besar dan kuat, tali BUMN-BUMN karya yang ada sekarang misalnya seperti PT PP atau Waskita sudah dinilai sebagai BUMN besar dan kuat sedari dulu.

Sedangkan Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengkritik keras kebijakan pembentukan holding BUMN yang digulirkan oleh Menteri BUMN sebelum Erick Thohir.

Bhima menilai usai pembentukan holding tidak ada perbaikan kinerja yang signifikan. Selain itu, dirinya juga mendesak Menteri BUMN Erick Thohir untuk menunda terlebih dahulu kebijakan pembentukan holding-holding BUMN.

Baca juga: Erick Thohir tegaskan pimpinan BUMN tidak melobi pertahankan jabatan

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019