Sentimen pelemahan indeks hari ini masih sama dengan sentimen hari sebelumnya yaitu terkait demonstrasi di Hong Kong
Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakhiri pekan di zona merah seiring belum kondusifnya kondisi global.

IHSG ditutup melemah 17,12 poin atau 0,28 persen ke posisi 6.100,24. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 2,87 poin atau 0,29 persen menjadi 977,46.

"Sentimen pelemahan indeks hari ini masih sama dengan sentimen hari sebelumnya yaitu terkait demonstrasi di Hong Kong, dinamika AS-China, serta perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik maupun global," kata analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di Jakarta, Kamis.

Baca juga: IHSG akhir pekan rawan terkoreksi, sentimen negatif global membayangi

Terkait perang dagang, kabar terakhir, Presiden China Xi Jinping akhirnya buka suara terkait perang dagang dengan AS. Xi Jinping mengatakan bahwa sebenarnya ia ingin menghindari perang dagang namun akan melawan jika dibutuhkan.

Jika Trump menandatangani undang-undang yang mendukung demonstran di Hongkong, maka perang dagang diperkirakan kembali memanas.

Dibuka melemah, IHSG nyaris tak bisa beranjak dari zona merah sepanjang hari hingga penutupan perdagangan saham.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual asing bersih atau "net foreign sell" sebesar Rp38,65 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 488.675 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,57 miliar lembar saham senilai Rp6,13 triliun. Sebanyak 152 saham naik, 245 saham menurun, dan 150 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia antara lain indeks Nikkei menguat 74,3 poin atau 0,32 persen ke 23.112,9, indeks Hang Seng menguat 128,2 poin atau 0,48 persen ke 26.595,1, dan indeks Straits Times menguat 37,23 poin atau 1,17 persen ke posisi 3.229,44.

Baca juga: IHSG ditutup di zona merah pascapengumuman BI
Baca juga: IHSG diprediksi masih tertekan sentimen global

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019