Pebasket Louvre Surabaya Wendha Wijaya (kiri) saat melawan Satria Muda Pertamina Jakarta dalam laga lanjutan Piala Presiden Bola Basket di GOR Sritex Arena, Solo, Jumat (22/11/2019). (ANTARA/Gilang Galiartha)

Louvre Surabaya 57 - Satria Muda Pertamina Jakarta 53

Setelah dua pertandingan pertama sarat drama, laga pemungkas hari ketiga awalnya dianggap sebagai sebuah pertemuan timpang antara tim baru di jagad bola basket Indonesia dengan kubu yang punya sederet prestasi juara. Louvre Surabaya menantang Satria Muda.

Yang terjadi justru Satria Muda tak bisa menggunakan nama besar mereka untuk menakut-nakuti Louvre. Dimotori trio Wendha Wijaya, Daniel Wenas dan Kevin Moses Poetiray, Louvre mencuri keunggulan 19-15 kala menutup kuarter pertama.

Satria Muda berusaha bangkit menjaga nama baik mereka pada dua kuarter berikutnya. Tim yang kini ditangani pelatih kepala asal Serbia Milos Pejic itu berbalik unggul 30-28 pada kuarter kedua dan memperlebarnya menjadi 45-41 pada periode berikutnya.

Baca juga: Louvre gagal ke semifinal tapi sukses beri terapi kejut Satria Muda

Namun, dihadapkan pada situasi sebagai tim yang tak diunggulkan, barisan pemain Louvre tampil tanpa beban. Perlahan tapi pasti mereka mengimbangi kedudukan dan bahkan merebut keunggulan 48-47 pada sisa waktu enam menit 55 detik.

Kejar-kejaran terjadi namun Satria Muda harus kehilangan sang kapten Arki Dikania Wisnu yang terkena foul out pada sisa waktu empat menit sembilan detik. Hal itu seolah jadi pertanda momentum sudah menjadi milik Louvre.

Terbukti ketika Louvre memperoleh dua kesempatan lemparan bebas yang sukses dilesakkan Wenas pada sisa waktu tujuh detik demi membuat mereka unggul 57-52 atas Satria Muda.

Tujuh detik dan jarak lima poin rupanya masih terlalu berat untuk diatasi oleh tim 10 kali juara liga basket tertinggi Indonesia itu. Louvre menang 57-53.

Pun demikian, Satria Muda tetap lolos ke semifinal sebagai jawara Grup C mengungguli Prawira Bandung dan tentunya Louvre.

Sama-sama mengumpulkan tiga poin, Satria Muda melaju berbekalkan selisih skor total surplus 19 poin, mengungguli Prawira (+13) dan Louvre (-32).

Hasil itu sekaligus membuat Amartha Hangtuah keluar sebagai runner-up terbaik yang berhak tampil juga di semifinal.

Baca juga: Sevly persembahkan kemenangan Hangtuah semalam untuk rekan yang cedera

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2019