Tidak banyak perusahaan yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, sehingga memang Blaser layak mendapatkan Primaduta Award 2019 ini
London (ANTARA) - Kedutaan Indonesia di Bern menyerahkan Primaduta Award 2019 ke perusahaan kopi Swiss, Blaser Coffee AG, yang telah mengimpor beragam kopi Indonesia untuk dipasarkan di berbagai toko swalayan di negara itu. 

Duta Besar RI Bern Muliaman Hadad menyerahkan Primaduta Award yang merupakan penghargaan Pemerintah Indonesia kepada perusahaan asing itu kepada Pimpinan Blaser di Bern, yang dihadiri oleh sejumlah anggota koperasi kopi dari Bali dan Delegasi Kementerian Koperasi dan UKM, serta Duta Besar RI di WTO dan Atase Perdagangan RI di Jenewa

Primaduta Award biasanya diberikan disela-sela penyelenggaraan Trade Expo Indonesia atau TEI. Keterangan pers yang diterima Antara London, Jumat, menyebutkan tahun ini Primaduta Awards diberikan kepada 45 perusahaan dari 31 negara. Penghargaan untuk pengusaha Swiss diterima wakil perwakilan RI di negara penerima award. .

Blaser Coffee AG sendiri merupakan perusahaan asal Swiss yang bergerak di bidang kopi, menjual kopi asal Indonesia, yaitu Kopi Gayo yang berasal dari Aceh dan kopi Sumatera Utara untuk dipasarkan di berbagai toko swalayan Swiss. Selain itu, perusahaan ini juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup dan satwa di Indonesia melalui keterlibatannya dalam proyek yang dinamakan Orang Utan Coffee Project di Sumatera.

Proyek ini adalah kerja sama dengan beberapa lembaga swadaya masyarakat Swiss dan Pemerintah Indonesia membantu petani kopi lokal dalam mengelola perkebunannya secara berkelanjutan tanpa merusak hutan serta menyisihkan sebagian hasil penjualan kopi untuk perlindungan orang utan.

“Tidak banyak perusahaan yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, sehingga memang Blaser layak mendapatkan Primaduta Award 2019 ini," kata Duta Besar RI Muliaman D Hadad saat menyampaikan penghargaan Primaduta Award kepada perusahaan asal Swiss tersebut.

Kopi adalah adalah salah satu komoditi ekspor andalan Indonesia ke Swiss karena mempunyai permintaan yang terus meningkat. Lebih dari 70 persen perdagangan kopi dunia terjadi di Swiss yang tidak hanya sebagai hub perdagangan kopi tapi juga produsen produk kopi.

Ekspor kopi Indonesia ke Swiss mengalami peningkatan setiap tahun. Tahun 2018 ekspor kopi Indonesia ke Swiss mencapai 15 juta dolar AS naik dibandingkan tahun 2017 sebesar 13 juta dolar AS.

Terpilihnya Blaser Coffee AG sebagai salah satu penerima Primaduta Awards 2019 menjadi momentum setelah penandatanganan perjanjian Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE – CEPA) antara Indonesia dan negara EFTA, di mana Swiss anggotanya.

“Dengan ditandatanganinya IE-CEPA tahun lalu, terdapat peluang ekonomi besar yang harus dimanfaatkan oleh Indonesia maupun Swiss. Semoga ke depan akan lebih banyak lagi perusahaan Swiss yang dapat mengikuti contoh Blaser Coffee AG,” ujar Duta Besar Muliaman D Hadad.

Baca juga: Kopi jadi produk andalan pelajar Indonesia di Nanjing

 

 

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019