Ada hilirisasi riset yang bisa diaplikasikan, kadang bahan baku minim atau sulit didapat sehingga akhirnya berbiaya tinggi,
Padang, (ANTARA) - Universitas Andalas (Unand) Padang akan terus berupaya meningkatkan kualitas penelitian hingga mencapai tahap hilirisasi sehingga hasil riset yang dihasilkan bisa bermanfaat untuk masyarakat dan dunia industri.

"Berdasarkan evaluasi dan klasterisasi Perguruan Tinggi berbasis kinerja penelitian oleh Kementerian Riset Teknologi, Unand berada pada posisi empat secara nasional mengalahkan Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB), kami akan terus meningkatkan kualitas penelitian ke depan," kata Rektor Unand Tafdil Husni di Padang, Sabtu usai wisuda IV tahun 2019.

Menurut dia dalam tiga tahun terakhir pencapaian ini cukup drastis karena sebelumnya Unand berada pada posisi 12 secara nasional.

Baca juga: Kalahkan UI dan ITB, Unand peringkat 4 untuk kinerja penelitian

ITB yang tiga tahun lalu berada di urutan ketiga, kini turun ke urutan lima, sementara UI yang pada 2016 di peringkat dua, kini justru turun ke urutan 12 menggantikan posisi Unand, jelasnya.

Ia melihat jika biasanya didominasi perguruan tinggi negeri di Pulau Jawa, kini jumlah perguruan tinggi yang masuk klaster mandiri juga meningkat.

Selain itu, PTN luar Jawa yang masuk klaster mandiri pun naik, artinya pemerataan perguruan tinggi di Jawa dan luar Jawa semakin baik karena talenta dan objek penelitian menyebar dan universitas harus bisa juga mengangkat talenta-talenta tersebut, katanya.

Ia berharap dengan pencapaian ini juga berdampak pada kualitas mahasiswa karena dengan riset yang dilakukan akan lahir penemuan baru hingga peningkatan wawasan dan cakrawala berpikir.

Baca juga: Kendala hilirisasi hasil riset perguruan tinggi diungkap Rektor Unand

Tafdil menyampaikan menjawab paradigma baru saat ini perguruan tinggi harus fokus pada hilirisasi riset dan saat ini masih sedikit hasil riset yang bisa dikomersialisasi.

Ia mengungkap sejumlah kendala hilirisasi hasil riset perguruan tinggi sehingga hasil penelitian belum dapat diaplikasikan di masyarakat karena setelah riset selesai dilakukan dan mendapatkan hak paten banyak yang berhenti pada tahapan tersebut.

Selain itu ada kendala regulasi yang menghambat untuk dilakukan hilirisasi riset dan ini menyangkut hubungan dengan dunia industri.

Kemudian kendala hilirisasi riset lain yang kerap dihadapi adalah jika sudah ada penelitian yang bisa diaplikasikan terkendala dengan ketersediaan bahan baku produk.

"Ada hilirisasi riset yang bisa diaplikasikan, kadang bahan baku minim atau sulit didapat sehingga akhirnya berbiaya tinggi," ujarnya.

Berikutnya untuk hilirisasi riset dibutuhkan penelitian lanjutan sebagai upaya pengembangan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan dunia industri.

Baca juga: Konferensi Hilirisasi Riset di Unand bahas 1.300 karya tulis ilmiah



 

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019