Kita akan mengajak para perempuan untuk mengembangkan produk-produk berbasis budaya bangsa yang memiliki nilai ekonomi seperti batik, kerajinan, aksesoris, kuliner dan lain-lain
Jakarta (ANTARA) - Perkumpulan Perempuan Pertiwi Indonesia (Pertiwi Indonesia) siap melakukan pemberdayaan ekonomi kerakyatan terutama yang berbasis budaya atau kearifan lokal guna lebih meningkatkan kontribusi pada perekonomian bangsa.

Ketua Umum Pertiwi Indonesia Putri K Wardani di Jakarta, Sabtu, mengatakan saat Industri Kecil Menengah (IKM) yang berbasis budaya banyak tumbuh di Tanah Air terutama yang dikelola perempuan sehingga memiliki potensi tinggi untuk lebih dikembangkan.

"Kita akan mengajak para perempuan untuk mengembangkan produk-produk berbasis budaya bangsa yang memiliki nilai ekonomi seperti batik, kerajinan, aksesoris, kuliner dan lain-lain," ujarnya saat memperingati 1 tahun berdirinya organisasi yang dibentuk 17 November 2017 itu.

Menurut Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Industri Berbasis Budaya itu, selain sebagai upaya melestarikan dan menanamkan budaya bangsa terhadap masyarakat, upaya tersebut diharapkan juga mampu meningkatkan pendapatan mereka.

Terlebih lagi, lanjutnya, pemerintahan Presiden Joko Widodo - Wapres Ma'ruf Amin saat ini salah satu programnya yakni mengembangkan 10 destinasi wisata Bali Baru yang sangat membutuhkan dukungan pihak terkait, terutama pelaku usaha kerajinan, kuliner, maupun seni budaya.

Putri Wardani mengatakan dengan 9.100 anggota yang tersebar di 23 Provinsi diharapkan pihaknya akan mampu memberikan pendampingan maupun pembimbingan terhadap pelaku usaha kerakyatan berbasis budaya tersebut.

"Kami akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait, salah satunya sekolah-sekolah yang nantinya bisa dimanfaatkan sebagai vokasi centre kegiatan pemberdayaan ekonomi kerakyatan ini," katanya.

Melalui pemberdayaan ini, tambahnya, diharapkan sektor ekonomi kerakyatan akan tetap bergeliat di tengah tantangan perekonomian global serta mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.


 

Pewarta: Subagyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019