Kami ingin mendongkrak skala produksi cangkul produk UMKM ini karena, tugas utama saya sebagai Menkop UKM adalah menjaga keberadaan pelaku UKM agar tetap bisa berkarya dan pendapatannya terus meningkat
Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan cangkul yang diproduksi perajin logam di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, lebih berkualitas dibandingkan produk impor dari China.

"Dari hasil kunjungan langsung ke bengkel produksi cangkul di Cibatu, Kecamatan Cisaat, saya sempat membandingkan kualitas cangkul produksi perajin daerah di sini dengan cangkul impor dari China. Hasilnya kualitas cangkul perajin Cibatu jauh lebih berkualitas," katanya di sela-sela kunjungan kerjanya, Sabtu.

Menurut dia, cangkul yang dibuat perajin logam Cibatu bentuknya lebih bagus halus dan lebih lebar. Sementara, cangkul dari China permukaannya kasar, kecil dan kemungkinan tidak bisa tahan lama.

Tidak hanya itu, ternyata di daerah lain pun kualitas cangkulnya sangat baik jika dibandingkan dengan impor. Maka dari itu, pihaknya menginginkan tidak ada lagi impor cangkul ke Indonesia karena produk karya anak bangsa lebih mumpuni.

Baca juga: Menkop UKM minta tidak ada impor cangkul

Teten mengatakan, saat ini yang masih menjadi kendala adalah cangkul yang dibuat perajin dalam negeri khususnya dari Cibatu belum sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga, pihaknya akan mencarikan melakukan berbagai pembinaan sekaligus pelatihan untuk perajin cangkul agar produksinya sesuai standar.

Namun, perajin yang cangkulnya belum SNI jangan berkecil hati karena, pangsa pasarnya cukup luas terkecuali cangkul tersebut dibeli oleh pemerintah yang tentunya harus sesuai standar yang telah ditetapkan.

"Kami ingin mendongkrak skala produksi cangkul produk UMKM ini karena, tugas utama saya sebagai Menkop UKM adalah menjaga keberadaan pelaku UKM agar tetap bisa berkarya dan pendapatannya terus meningkat," tambahnya.

Sementara, pengusaha logam Cibatu Asep Rohaendi atau lebih dikenal Asro mengatakan bahan baku untuk pembuatan cangkul ini masih impor dari Korea Selatan namun demikian, perajin di Cibatu ini juga ada yang memanfaatkan drum bekas untuk diolah menjadi alat pertanian ini.

Diakuinya harga cangkul dari China jauh lebih murah bahkan, produksinya bisa massal. Maka dari itu, dengan kendatangan Menkop UKM ke Sukabumi ini bisa menjadi solusi bagi perajin cangkul di Kabpaten Sukabumi mulai dari penyediaan bahan baku, pemasaran hingga penguatan modal usaha.

Baca juga: Digempur impor, perajin alat pertanian tradisional ini tetap bertahan

Baca juga: Kemendag: Tidak boleh impor cangkul, kecuali setengah jadi

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019