Berdasarkan hasil uji coba, NPK Petro Ningrat dapat meningkatkan hasil panen tanaman perkebunan antara 10 hingga 37 persen
Mataram (ANTARA) - Petrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero), meluncurkan pupuk retail komersil NPK Petro Ningrat serta kantong pupuk nonsubsidi dengan desain baru di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa peluncuran produk tersebut sebagai bagian dari upaya perusahaan yang saat ini sedang melakukan transformasi bisnis dengan sasaran untuk memperluas pangsa pasar dan menjadi pemain utama di sektor retail komersil.

"Kami ingin memperkuat barisan produk komersil kami, dimana saat ini Petrokimia Gresik baru menguasai sekitar 10-15 persen pangsa pasar pupuk NPK retail komersil di Indonesia," kata Rahmad, saat menggelar konferensi pers di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Minggu malam.

Ia mengatakan upaya memperkuat pasar retail komersil adalah strategi Petrokimia Gresik untuk menghadapi kemungkinan berubahnya kebijakan pemerintah, di mana wacana pengalihan subsidi pupuk semakin kuat, sehingga Petrokimia Gresik harus siap bersaing di pasar komersil.

"Kami adalah produsen pupuk NPK pertama, terbesar, dan berpengalaman di Indonesia. Sejak tahun 2000 hingga kini telah memiliki 8 unit pabrik NPK dengan kapasitas produksi 2,7 juta ton per tahun," ujar Rahmad.

Baca juga: Petrokimia sosialisasi stok pupuk bersubsidi 2019-2020

Adapun pupuk yang diluncurkan, kata dia, adalah NPK Petro Ningrat 12-11-20 dengan kemasan 20 kg. Pupuk tersebut secara spesifik diperuntukkan bagi tanaman perkebunan, hortikultura, dan umbi, seperti tembakau, kentang, cabai, bawang merah, tomat, serta buah-buahan.

Produk tersebut semakin melengkapi varian pupuk NPK Petrokimia Gresik, di mana sebelumnya perusahaan telah memiliki pupuk NPK Phonska Plus untuk sektor tanaman pangan, dan NPK Kebomas untuk sektor perkebunan korporasi maupun ekspor dengan beragam formulasi sesuai kebutuhan konsumen.

"Berdasarkan hasil uji coba, NPK Petro Ningrat dapat meningkatkan hasil panen tanaman perkebunan antara 10 hingga 37 persen," ucapnya pula.

Ia menambahkan aplikasi NPK Petro Ningrat pada tanaman kentang di Kota Batu (Jawa Timur), misalnya, mampu menghasilkan 41,25 ton per hektare, atau meningkat 37 persen. Kemudian uji coba tembakau di Kabupaten Jember, dan Lombok Timur mampu menghasilkan panen 1,6 ton/hektar (meningkat 10,6 persen) dan 1,5 ton/hektar (meningkat 11 persen). Sedangkan pada tanaman bawang merah di Kabupaten Nganjuk mampu menghasilkan 18 ton/hektar (meningkat 28,5 persen).

"Dalam uji coba tersebut, NPK Petro Ningrat diaplikasikan bersama dengan pupuk organik Petroganik dan ZA," kata Rahmad.

Baca juga: Petrokimia gencarkan kampanye pemupukan berimbang jelang musim tanam

Rahmad menyebutkan NPK Petro Ningrat mengandung nitrogen dalam bentuk nitrat dan rendah chlor. Keunggulannya mampu memperbaiki aroma, warna, rasa dan kelenturan dari daun tembakau. Kemudian dapat membuat tanaman lebih tegak dan kokoh, merangsang pembentukan umbi dan buah, cocok digunakan untuk lahan kering, serta larut dalam air sehingga mudah diserap tanaman.

"Saat ini, produk tersebut secara teknis dan legalitas telah siap untuk dikomersialisasikan," katanya.

Selanjutnya Petrokimia Gresik akan menggencarkan sosialisasi dan penyuluhan kepada petani di sentra hortikultura dan perkebunan potensial seperti di Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat dan lain sebagainya.

Rahmad mengatakan pihaknya optimis produk ini akan mengikuti jejak produk-produk Petrokimia Gresik terdahulu, menjadi produk andalan petani sekaligus menjadi solusi peningkatan produktivitas pertanian Indonesia.

Selain meluncurkan produk baru, upaya memperkuat positioning perusahaan di pasar komersil juga dilakukan dengan mendesain kembali kantong pupuk komersil existing menggunakan desain yang senada dan warna berbeda-beda untuk setiap produk. Produk tersebut antara lain NPK Petro Nitrat 16-16-16, NPK Phonska Plus, NPK Kebomas, ZK Petro, ZA Petro, SP-36 Petro, dan Urea Petro.

Baca juga: Pupuk Kaltim dan Petrokomia Gresik raih penghargaan di Prancis
 

Pewarta: Awaludin
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019