Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berharap penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) menjadi pintu gerbang melahirkan atlet-atlet berprestasi Indonesia di masa depan.

"Kami berharap dari Popnas ini akan lahir legenda-legenda yang lain yang bisa mengharumkan Indonesia. Sebagai bentuk kepedulian negara kepada atlet, maka kami akan terus membangun pembinaan yang baik," kata Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto di sela penutupan Popnas XV di Jakarta, Minggu.

Gatot menyebut sejumlah atlet Indonesia banyak dilahirkan melalui Popnas seperti I Gede Siman Sudartawa (renang), Egy Maulana Fikri (sepak bola), hingga Lalu Muhammad Zohri (atletik).

Ia ingin muncul lagi nama-nama baru yang akan meneruskan tongkat estafet olahraga Indonesia, tentunya dengan prestasi yang lebih baik dibanding saat ini.

"Adik-adik di Popnas ini kita anggap sangat penting. Atlet-atlet yang berasal dari Popnas telah jadi legenda," kata dia.

Baca juga: Jawa Barat juara umum Popnas tiga kali secara beruntun

Gatot mengakui bahwa penyelenggaraan Popnas kali ini terhitung mepet, setelah Gubernur Papua menyatakan ketidaksanggupannya menyelenggarakan Popnas dan Peparpenas di Papua.

Memiliki waktu dua bulan, Kemenpora langsung berkoordinasi dengan sejumlah pihak dan akhirnya dipilihlah Jakarta sebagai lokasi tuan rumah meski tiga cabang olahraga digelar di Jawa Barat.

"Demi masa depan atlet, Popnas harus tetap digelar dan tidak boleh ditunda. Kalau ditunda masalahnya akan lain. Pelajar sekarang tidak memiliki kesempatan untuk tampil," kata dia.

Pada penyelenggaraan Popnas XV/Jakarta 2019, Jawa Barat keluar sebagai juara umum untuk ketiga kalinya secara beruntun usai mengumpulkan 37 emas, 34 perak, dan 28 perunggu.

Posisi kedua dihuni DKI Jakarta yang terpaut satu emas dari Jabar dengan mengumpulkan 36 emas, 34 perak, 28 perunggu. Sementara posisi ketiga ditempati kontingen Jawa Timur dengan 29 emas, 30 perak, dan 43 perunggu.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019