November ini jumlah bertambah jadi 70 orang siswa
Jakarta (ANTARA) - Minat siswa menggunakan sepeda ke sekolah di SD Negeri 01 Gandaria Selatan, Cilandak, Kota Jakarta Selatan meningkat jumlahnya dalam kurun waktu sebulan.

Kepala Sekolah SD Negeri Gandaria Selatan, Surani mengatakan awalnya jumlah siswa yang bersepeda ke sekolah tercatat sebanyak 30 orang.

"November ini jumlah bertambah jadi 70 orang siswa," kata Surani di Jakarta, Senin.

Menurut Surani, bertambahnya jumlah siswa bersepeda ke sekolah membuat kondisi tempat parkir khusus sepeda yang disediakan sekolah menjadi lebih padat dari sebelumnya.

Ruang parkir seluas kurang lebih 5x4 meter tersebut sudah menumpuk sepeda, hingga menyulitkan para siswa untuk parkir dan mengambil sepeda ketika pulang sekolah.

Baca juga: SDN 01 Gandaria Selatan jadi percontohan Sekolah Ramah Bersepeda

"Sejak saya masuk ke SDN 01 Gandaria Selatan Setember 2017, parkir sepeda itu sudah ada, dan kondisinya selalu penuh oleh sepeda anak-anak," kata Surani.

Ia mengatakan rata-rata para siswa sudah mulai bersepeda dari kelas tiga hingga kini siswa tersebut duduk di kelas enam SD. Jumlah siswa di SD Negeri 01 Gandaria Selatan, sebanyak 401 anak terdiri atas 13 rombongan belajar, dengan guru sebanyak 22 orang.

Jarak tempuh yang dilalui siswa dari rumah ke sekolah antara 450 meter sampai dengan dua kilometer.

Menurut Surani, alasan siswa rutin bersepeda ke sekolah karena jarak antara rumah dan sekolah tidak terlalu jauh dan jalan yang dilalui para siswa tidak harus menyeberang jalan utama (jalan raya).

Baca juga: Pemrov DKI Jakarta gaungkan kegiatan Sekolah Ramah Bersepeda

"Mungkin jarak rumah ke sekolah tidak terlalu jauh dan jalurnya tidak menyeberang jalan besar, kalau menyeberang jalan raya ada kekhawatiran dari orang tua," kata Surani.

SDN 01 Gandaria Selatan yang terletak di Jalan Teladan, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, lokasinya berada dekat dengan Stasiun Cipete Raya atau berjarak sekitar 70 meter.

Sekolah tersebut terpilih sebagai sekolah pertama diterapkannya kegiatan Sekolah Ramah Bersepeda pada 20 November 2019. Kegiatan ini masih satu kesatuan dengan program Jakarta Ramah Bersepeda yang diluncurkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Sekolah Ramah Bersepeda adalah kegiatan menanamkan budaya bersepeda dan mengapresiasi para siswa yang bersepeda sejak dini.

Baca juga: MRT dukung program Jakarta ramah bersepeda

Di sekitar area juga sudah dilakukan intervensi pemisahan ruang jalan dengan zona sekolah proyek kolaborasi antara Dinas Perhubungan DKI Jakarta bersama Institute for Transportation and Development Policy (ITDP).


Ramah sepeda
Proyek ini menyediakan jalur sepeda yang bercat hijau dan rambu-rambu penunjang di sekitar jalan lingkungan sekolah seperti kaca cembung dan rambu lainnya.

Menurut Surani, penyediaan jalur sepeda dan rambu-rambu yang ada meningkatkan kenyamanan siswa bersepeda ke sekolah.

"Menurut saya adanya jalur sepeda ini sangat membantu, kayak mobil, motor bisa menghindar, karena ada anak-anak bersepeda dan jalan kaki dan pemasangan kaca cembung bagi pengendara jadi bisa melihat pejalan kaki dan pesepeda bisa mengurangi risiko kecelakaan," kata Surani.

Baca juga: Bangun jalur sepeda hingga 63 km, Anies ingin Jakarta ramah bersepeda

Surani berharap dengan adanya kegiatan Sekolah Ramah Bersepeda yang memberikan apresiasi kepada siswa yang bersepeda dengan pemberian bantuan sepeda dapat mendorong jumlah siswa bersepeda ke sekolah terus bertambah.

"Jadi yang dapat sepeda baru, bisa sepeda lamanya dihibahkan ke yang lain, jadi semakin banyak siswa yang bersepeda ke sekolah," kata Surani.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019