Lubukbasung, (ANTARA) - Banjir yang merendam 60 unit rumah di Gantiang, Nagari Sitanang, Kecamatan Ampeknagari, Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada Minggu (24/11) malam, sudah mulai menyusut pada Senin (25/11).

"Banjir sudah menyusut dari ketinggian sebelumnya 50-80 centimeter menjadi lima sampai 10 centimeter," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Syafrizal di Lubukbasung.

Ia mengatakan, masyarakat sudah mulai membersihkan rumah dari lumpur dan material yang masuk rumah mereka.

Baca juga: Dua Nagari di Agam Banjir dan longsor akibat curah hujan tinggi

Sebelumnya warga tetap bertahan di rumah mereka, karena air tidak begitu tinggi merendam rumahnya.

Namun hanya satu keluarga atas nama Sutan Salam (65) dan Yus (45) yang dievakuasi akibat rumahnya dekat sungai Batang Gantiang.

"Keluarga ini harus dievakuasi karena mereka tinggal di pondok yang berpotensi diseret air sungai," katanya.

Ia menambahkan, banjir merendam 60 unit rumah akibat curah hujan tinggi melanda Agam semenjak Minggu (24/11) sore.

Selain banjir di Gantiang, tambahnya, banjir juga melanda Bandar Baru, Nagari Lubukbasung, Kecamatan Lubukbasung,

Baca juga: Dapur umum didirikan di lokasi banjir bandang Agam

Sementara tanah longsor melanda Koto Baru, Nagari Koto Tuo, Kecamatan Ampekkoto dan longsor di Kelok Tiga Jorong Pasar Maninjau, Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjungraya, Senin (25/11) sekitar pukul 02.00 WIB.

Tanah longsor menutupi sebagian badan jalan sehingga arus lalintas dari Lubukbasung menuju Bukittinggi.

"Material longsor telah dibersihkan menggunakan alat berat backhoe loader milik Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Agam dan arus lalulintas menjadi normal," katanya.

Selain itu, pohon tumbang di Lubuk Aluang, Nagari Bawan, Kecamatan Ampeknagari menutup badan jalan.

Pihaknya mengerahkan Satgas BPBD setempat untuk membersihkan material kayu dan saat ini sudah selesai dibersihkan. (*)

Baca juga: Masjid An Har Lubukbasung kebanjiran sampai tingginya satu meter

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019