Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengumumkan delapan orang staf khusus, tiga di antaranya berkaitan dengan bidang ekonomi.

Nama staf khusus wapres itu sudah mendapat surat keputusan presiden dan diumumkan juru bicara Wapres Masduki Baidlowi di Jakarta, Senin.

Ketiga staf khusus bidang ekonomi itu yakni Sukriansyah S Latief, Lukmanul Hakim dan Muhammad Imam Aziz.

Berikut latar belakang singkat ketiga staf khusus berkaitan bidang ekonomi yang akan mendampingi kerja Wapres Ma'ruf Amin tahun 2019-2024.

Sukriansyah S Latief, dari wartawan menjadi staf khusus Wapres

Menjadi staf khusus di lingkaran Istana bukan merupakan barang baru bagi Sukriansyah.

Pria kelahiran Ujung Pandang, 30 Agustus 1969 itu sebelumnya sempat menjadi Staf Khusus Menteri Pertanian RI Bidang Kebijakan pada Kabinet Kerja Jokowi-JK.

Namun, jauh sebelum menjadi staf khusus, doktor bidang hukum dari Universitas Hasannuddin, Makassar, itu berprofesi sebagai seorang wartawan.

Dari latar belakang yang dimuat dalam laman pribadinya, Sukriansyah merupakan jurnalis senior Harian Fajar hingga karirnya mencapai puncak sebagai Pemimpin Redaksi di koran tersebut.

Pria yang kerap disapa UQ itu juga pernah menjadi wartawan Majalah Tempo yang kala itu dipimpin Goenawan Mohamad serta Kepala Biro Majalah Forum Keadilan yang dikomandani Karni Ilyas.

Ia juga sempat menjadi ketua Aliansi Jurnalistik Indonesia (AJI) pertama di Makassar, menjadi Presidium AJI Pusat, serta menulis dan menjadi editor beberapa buku.

Selain dikenal sebagai seorang wartawan, UQ juga saat ini tercatat sebagai pengajar di Yayasan Universitas Fajar dan juga pernah mengajar di Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin, Makassar.

Lukmanul Hakim, dari urusan pangan MUI ke Istana

Lukmanul Hakim ditunjuk Wapres Ma'ruf Amin sebagai Staf Khusus bidang Ekonomi dan Keuangan.

Pria kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat 50 tahun lalu itu memang tidak asing lagi dengan dunia ekonomi.

Ia sebelumnya menjabat Direktur Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan kosmetika (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Pria berusia setengah abad itu juga merupakan Ketua MUI bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat sehingga tidak jauh dari posisi yang akan diemban sebagai staf khusus bidang ekonomi.

Lukmanul juga dikenal sebagai seorang dosen teknologi pangan di Universitas Djuanda dan pernah menjadi Presiden Dewan Makanan Halal Dunia.

Muhammad Imam Aziz, dari aktivis jadi Staf Khusus Wapres

Di kalangan NU, Imam Aziz tidak asing lagi. Pria berusia 57 tahun itu merupakan salah satu ketua di jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Ia merupakan pendiri Lembaga Kajian Islam di Yogyakarta yang mengembangkan wacana keislaman yang transformatif dan toleran.

Imam Aziz juga selama ini dikenal sebagai aktivis yang bergerak pada pemberdayaan masyarakat dari kemiskinan dan isu-isu HAM.

Berkat kiprahnya dalam isu HAM, ia mendapatkan penghargaan terkait perdamaian di Korea Selatan tahun 2015.

Kini, Muhammad Imam Aziz ditunjuk menjadi Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah.



Baca juga: Wapres Ma'ruf tunjuk delapan stafsus
Baca juga: Nasir, mantan Menristek ditunjuk jadi stafsus Wapres
Baca juga: Satya Arinanto, stafsus kepercayaan tiga wapres

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019