kami mendorong hak veto rakyat di dalam menentukan ruang hidupnya
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah seharusnya melakukan upaya lebih keras untuk pencegahan pencemaran atau pengerusakan lingkungan dan tidak berfokus pada wacana yang malah menghabiskan energi untuk dibahas, menurut Koordinator Desk Politik Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Khalisa Kalid.

"Seharusnya energi dan waktu serta sumber daya yang dimiliki oleh negara diarahkan kepada upaya pemulihan lingkungan. Itu jauh lebih penting dibandingkan dengan upaya terus mendestraksi lingkungan," ujar Khalisa dalam konferensi pers yang diadakan di kantor eksekutif WALHI di Jakarta Selatan pada Senin.

Menurut dia wacana terbaru yang digaungkan pemerintah lewat lewat Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk menghapus izin mendirikan bangunan (IMB) dan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) bukanlah prioritas yang harus dilakukan.

Baca juga: WALHI: Penghapusan Amdal hilangkan bentuk kontrol masyarakat
Baca juga: Walhi sebut regulasi lingkungan bukan penghambat investasi


Wacana penghapusan IMB dan Amdal, yang dilakukan untuk mendorong peningkatan investasi yang masuk ke Indonesia, seharusnya belum dilempar ke publik, menurut Khalisa.

Amdal adalah salah satu bentuk kontrol dan partisipasi rakyat terhadap dampak pembangunan karena mereka dapat memberikan komplain atas aspek atau dampak dari proyek.

Khalisa meminta agar pemerintah bukannya menyempitkan partisipasi rakyat dalam pembangunan, tapi malah melebarkan jaminan partisipasi rakyat.

"Selama ini ruang masyarakat untuk berpartisipasi itu di kajian Amdal itu sendiri sejak dalam perencanaan. Kami mendorong hak veto rakyat di dalam menentukan ruang hidupnya dan memutuskan mau apa tidak mau dengan informasi yang cukup dari pemerintah dan siapapun yang akan melakukan pembangunan," ujar dia.

Baca juga: WALHI minta pemerintah kaji ulang wacana penghapusan IMB dan Amdal
Baca juga: Penghapusan IMB dan AMDAL harus dikaji ulang
Baca juga: Menteri ATR nilai wacana penghapusan IMB dan Amdal percepat investasi

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019