Gerakan Indonesia Menabung dicanangkan dalam rangka mengembangkan budaya menabung sejak dini
Jakarta (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan “Gerakan Indonesia Menabung” untuk memperkenalkan budaya menabung sejak dini kepada pelajar di Indonesia sekaligus mendorong pencapaian kepemilikan rekening tabungan oleh seluruh pelajar atau “One Student One Account”.

Kegiatan, yang bersamaan dengan Hari Guru Nasional Tahun 2019 dan HUT Ke-74 PGRI, diselenggarakan Kantor OJK Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Gelanggang Olahraga Amongrogo, Yogyakarta, Senin.

Baca juga: OJK harap guru menjadi agen tabungan sekolah

Keterangan tertulis OJK, Senin, menyebutkan, kegiatan ini melibatkan 5.000 peserta yang terdiri atas perwakilan 500 siswa, 4.200 guru dan kepala sekolah, OJK, Bank Indonesia, instansi pemerintah daerah, industri jasa keuangan dan instansi terkait lainnya.

Acara ini dihadiri pula oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara.

Budaya menabung ini juga didukung dengan terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) No.26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung yang diperingati setiap tahunnya pada 20 Agustus.

Inisiatif ini juga didukung oleh implementasi budaya menabung di sekolah melalui SimPel/SimPel iB.

Perkembangan program Simpanan Pelajar (SimPel/SimPel iB) sampai dengan triwulan III tahun 2019 tercatat sebanyak 350 bank yang telah menjadi peserta SimPel/SimPel iB yang terdiri dari 21 bank umum, 10 bank syariah, 26 bank pembangunan daerah dan 294 bank perkreditan rakyat (BPR/BPRS).

Sebanyak 347.447 sekolah telah menjalin kerja sama dengan bank dalam rangka program SimPel/SimPel iB dengan jumlah rekening tercatat 21.584.281 rekening dan nominal Rp8,76 triliun.

Wimboh Santoso mengapresiasi langkah Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X yang mendukung Gerakan Indonesia Menabung di wilayahnya.

“Gerakan Indonesia Menabung dicanangkan dalam rangka mengembangkan budaya menabung sejak dini," katanya.

"Setiap nominal yang ditabung memiliki peran dalam mendorong peningkatan akses keuangan serta likuiditas tabungan nasional untuk mendukung pembiayaan pembangunan nasional”, tambah Wimboh Santoso.

Saat ini, jumlah total proyeksi penduduk Indonesia yang berusia 7-19 tahun untuk kalangan pelajar sekitar 69,3 juta atau mencapai 25,8 persen dari total jumlah penduduk Indonesia, namun baru 24,5 persen yang memiliki rekening tabungan.

Kondisi demografi tersebut menunjukkan besarnya potensi menabung dari segmen pelajar dalam mendukung pembangunan nasional.

“Gerakan Indonesia Menabung” ini dilanjutkan dengan Pertemuan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Daerah Istimewa Yogyakarta bersama pelaku sektor jasa keuangan dan pelaku dunia usaha dalam rangka link and match program kerja TPAKD DIY dan sektor jasa keuangan serta dunia usaha, sebagai upaya perluasan akses keuangan dan peningkatan inklusi keuangan di DIY.

Baca juga: OJK NTB gencarkan edukasi tentang industri keuangan ke warga pedesaan
Baca juga: Rayakan HUT ke-8, OJK bertekad tingkatkan kontribusi bagi perekonomian

Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019