London (ANTARA) - Parlemen Inggris akan kembali bersidang pada 17 Desember usai pemilihan umum dan, jika Perdana Menteri Boris Johnson tetap menjabat, pemerintah berencana membuat agenda legislatif pada 19 Desember, kata pemerintah, Senin.

Pernyataan itu, yang disebarkan melalui surat elektronik, dari kantor Johnson mengatakan bahwa rencana bisa berubah jika ada pergantian pemerintah setelah pemilu 12 Desember.

Inggris akan menyelenggarakan pemilu tiga tahun lebih awal dari jadwal semula karena parlemen terbentur kebuntuan soal Brexit (pemisahan Inggris dari Uni Eropa). Parlemen juga tidak bisa menyepakati cara, atau bahkan apakah Inggris sebenarnya perlu atau tidak meninggalkan Uni Eropa.

Dalam berbagai jajak pendapat, Partai Konservatif pimpinan Johnson terlihat memimpin perolehan dukungan dibandingkan dengan Partai Buruh.

Namun, kampanye pemilu akan berlangsung selama dua minggu sehingga hasil akhir sulit ditebak karena dukungan bagi Brexit tidak jelas akan datang dari kalangan mana saja.

Johnson sebelumnya berjanji bahwa sebelum Natal ia akan menyerahkan kepada parlemen rancangan undang-undang yang diperlukan untuk menerapkan perjanjian Brexit yang sudah ia setujui dengan Uni Eropa.

Sumber: Reuters

Baca juga: Partai Buruh Inggris diserang peretas menjelang pemilihan

Baca juga: Inggris gelar pemilu 12 Desember untuk selesaikan kebuntuan Brexit

Baca juga: PM Inggris setuju penundaan Brexit oleh Uni Eropa

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019