Jakarta (ANTARA) - Beragam peristiwa di Indonesia terjadi pada Senin (25/11), mulai dari perlunya pelarangan rokok elektrik hingga Singgih Triono sebagai sarjana teknik yang memilih menjadi guru.

Berikut sajian berita humaniora yang dirangkum ANTARA.

1. Mengapa rokok elektronik perlu dilarang?

Permasalahan yang timbul akibat rokok biasa saja saat ini sudah cukup sulit diatasi. Jangan sampai timbul masalah baru akibat rokok elektronik. Rencana Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melarang rokok elektronik di Indonesia menimbulkan banyak pertentangan di masyarakat.

Selengkapnya baca di sini.

2. Mendikbud ajak guru lakukan perubahan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengajak para guru untuk melakukan perubahan dimulai dari ruang kelas.

"Perubahan tidak dapat dimulai dari atas, semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambil langkah pertama," ujar dia dalam pidato pada peringatan Hari Guru Nasional di Jakarta, Senin (25/11).

Selengkapnya baca di sini.

3. Menkes akan pangkas proses perizinan obat-obatan

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menegaskan akan memangkas proses izin edar obat termasuk obat tradisional menjadi lebih cepat dengan tujuan menurunkan harga obat yang beredar di pasaran.

Selengkapnya baca di sini.

4. Angin puting beliung rusak bangunan dan lukai warga di Ngawi

Hujan deras disertai angin puting beliung yang terjadi di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, merusak sejumlah bangunan dan menumbangkan pohon-pohon di wilayah setempat hingga melukai seorang warga.

Selengkapnya baca di sini.

5. Singgih Triono ketika sarjana teknik memilih menjadi guru

Lazimnya mahasiswa fakultas teknik selepas rampung kuliah hampir pasti akan mengejar karier di perusahaan yang menjanjikan gaji besar. Namun lain dengan Singgih Triono, pria asal Wangon, Jawa Tengah, itu justru memenuhi panggilan hatinya untuk menjadi guru.

Selengkapnya baca di sini.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019