Jakarta (ANTARA News) - Seorang pendukung Persitara Jakarta Utara meninggal dunia Minggu (21/9) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta dan dimakamkan di pemakaman Cibinong Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin. Korban bernama Dian Rusdiana (16 th) meninggal setelah Sabtu malam (20/9) diserang sekelompok orang di depan pintu tol Pondok Pinang sesaat sebelum kembali ke kediamannya. Korban yang warga Pademangan itu mengalami luka di belakang kepala dan mendapat lima jahitan. Sebelum meninggal, korban panas dan muntah-muntah. Koordinator pendukung Persitara atau yang lebih dikenal dengan NJ Mania, Farid, kepada wartawan Senin menyatakan, korban diserang saat berada di pintu bus. "Dia diserang dengan senjata tajam. Setelah jatuh masih juga dikeroyok. Kami benar-benar tidak menduga penyerangan ini," kata Farid. Ia mengaku berada di lokasi kejadian saat peristiwa pengeroyokan tersebut. Korban langsung dilarikan ke RS Kramatjati, setelah diperiksa dan ternyata lukanya cukup parah korban akhirnya dipindahkan ke RS Cipto Mangunkusumo. Namun karena luka yang diderita korban parah, akhirnya dia menghembuskan nafas terakhir Minggu sekitar pukul 18.00 WIB. Pertandingan Persitara melawan Pelita Jaya Sabtu itu merupakan debut perdana Persitara tampil di hadapan publiknya sendiri. Sebagai pendukung setia, NJ pun berbondong-bondong menyaksikan duel yang berakhir dengan skor 1-1 itu. Setidaknya, sekitar 3000-an pendukung Persitara hadir di Lebak Bulus. Mereka datang menggunakan 20 bus Metromini. Kelompok suporter asal Jakarta Utara itu masuk ke stadion melalui pintu Timur. Tindakan provokasi sempat dilakukan oleh oknum NJ dengan menuliskan kalimat hujatan terhadap The Jak di dinding stadion. Namun suasana langsung terkendali setelah beberapa wakil The Jak dan panitia pelaksana hadir di tengah-tengah NJ Mania. Setelah pertandingan berakhir, NJ Mania langsung dikumpulkan di depan pintu Timur dengan penjagaan polisi. Ketua The Jakmania Danang Ismarthani kepada wartawan menyatakan, turut berduka cita atas meninggalnya Dian Rusidana. Sebelumnya, ia sudah menyarankan kepada aparat kepolisian yang menjaga lokasi agar tidak mengarahkan rombongan sesuai dengan jalur kepulangan. Dia menyarankan agar rombongan NJ Mania melawan arah untuk masuk kedalam pintu tol Lebak Bulus. "Karena memang sering terjadi penimpukan di sana. Saya sendiri tidak tahu siapa yang ada di sana dan tidak tahu siapa yang menimpuk. Saya sudah menjelaskan hal itu kepada pihak kepolisian, tapi tetap saja NJ sesuai arah. Kami ikut berduka cita dengan meninggalnya NJ Mania. Semoga ini kejadian terakhir," katanya. Sementara jelang laga Persija vs Arema di Gelora Bung Karno, Senin malam, Kepolisian mengeluarkan surat untuk melarang pendukung Persija dan Arema mengenakan atribut ke stadion.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008