For Lauderdale, Florida (ANTARA) - Seorang perempuan China dihukum delapan bulan penjara oleh satu pengadilan federal pada Senin (25/11), setelah dinyatakan bersalah memasuki tempat pelancongan Presiden AS Donald Trump Mar-a-Lago di Florida.

Perbuatan menimbulkan kekhawatiran ia bisa menimbulkan ancaman intelijen. Yujing Zhang (33) dinyatakan bersalah pada September karena berbohong kepada seorang petugas federal dan memasuki tempat pelancongan Palm Beach oleh satu juri 12-anggota US District Court di Fort Lauderdale setelah pengadilan selama dua-hari.

Yujing sudah menjalani lebih dari tujuh-setengah bulan dari delapan-bulan hukumannya, mulai saat ia ditangkap, kata Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa. Perempuan itu juga dihukum dua tahun untuk pembebasan yang diawasi oleh Hakim District Court Roy Altman.

"Bukti berlimpah bahwa Yujing Zhang berbohong berkali-kali kepada petugas Dinas Rahasia ketika ia memasuki Mar-a-Lago," kata Altman selama pembacaan hukuman.

Baca juga: China serang AS sebagai sumber ketidakstabilan terbesar di dunia

Yujing, yang telah berkeras ia tidak bersalah, menjadi berita utama internasional pada Maret, ketika di tangkap karena membawa banyak alat elektronik di tempat pelancongan tersebut.

"Saya datang ke properti itu dan cuma mengikuti instruksi dan ditanya mau ke mana. Saya kira saya tidak berdusta," kata perempuan tersebut di pengadilan. "Saya datang untuk bertemu Presiden dan keluarganya untuk berteman."

Pada 30 Maret, Yujing melewati pos awal Dinas Rahasia dengan mengaku sebagai seorang keluarga anggota tempat pelancongan tersebut dengan nama yang sama dan memberitahu personel keamanan klub ia akan pergi ke kolam renang.

Baca juga: Jadi mata-mata China, mantan petugas intelijen AS divonis 10 tahun

Tapi segera setelah memasuki halaman prilakunya, termasuk pengambilan beberapa gambar, menimbulkan kecurigaan.

Pada saat kesempatan sebelum ia ditangkap, Yujing mengatakan kepada personel klub bahwa ia ada di sana untuk acara United Nations Chinese American Association, yang terbukti tidak ada, kata jaksa penuntut federal.

Pertanyaan apa yang ia lakukan di klub tersebut tetap tak terjawab, sebab jaksa tidak meminta penjelasan di pengadilan mengenai motifnya.

Perbuatan Yujing menyulut keprihatinan bahwa ia mungkin adalah seorang mata-mata. Tapi beberapa ahli AS mengatakan kepada Reuters bahwa upayanya untuk memasuki klub itu sangat aneh sehingga ia telah dikaitkan dengan Partai Komunis China di Beijing. Sulit dipercaya bahwa ia adalah mata-mata profesional.

Baca juga: Pejabat intelijen: peretasan China terhadap AS semakin marak

Di dalam dokumen pengadilan bulan ini, Asisten Jaksa AS Rolando Garcia meminta Altman mempertimbangkan hukuman penjara 18-bulan buat Yujing Zhang daripada menyarankan enam bulan dalam panduan hukuman.

Garcia menulis hukuman yang lebih keras dijamin karena "seriusnya kejahatan tersebut, keperluan untuk mencegah perbuatan serupa, dan karena Yujing berbohong kepada seorang hakim lain federal mengenai pacarnya.

Sumber: Reuters

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019