Jika masyarakat paham, mereka akan memilih dan mempercayakan dananya untuk dikelola oleh bank-bank syariah
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati menyatakan, popularitas keuangan syariah di tengah-tengah masyarakat perlu ditingkatkan karena tingkat pertumbuhannya selama ini dinilai masih stagnan dan belum terlalu optimal.

"Perlu ada pengaruh yang memperkenalkan dengan bahasa yang mudah dan populer apa yang dimaksud dengan keuangan syariah. Sehingga masyarakat menjadi tahu wujud nyata keuangan syariah yang dimaksud oleh pemerintah itu seperti apa," kata Anis Byarwati dalam rilis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, dengan menampilkan duta baru yang mempopulerkan keuangan syariah maka ke depannya akan mampu mengartikulasikan dengan bahasa yang mudah dan populer tentang ekonomi keuangan syariah kepada masyarakat.

Bila telah demikian, lanjutnya, maka ekonomi syariah dapat tumbuh dan menjadi alternatif baru untuk ekonomi nasional Indonesia.

Ia berpendapat bahwa jika masyarakat memiliki tingkat literasi yang bagus dan memahami dengan baik tentang ekonomi keuangan syariah, maka ke depannya akan berdampak pada tingkat inklusi yang meningkat.

"Jika masyarakat paham, mereka akan memilih dan mempercayakan dananya untuk dikelola oleh bank-bank syariah," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

Anis juga mengingatkan bahwa masyarakat telah mendengar begitu banyak ucapan dari Presiden, Wakil Presiden, Menteri Keuangan, Gubernur BI bahwa harapan besar bahkan visi besar Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah global tingkat dunia.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo dalam pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019 di Jakarta, Rabu (13/11), mengatakan kegiatan ekonomi dan keuangan syariah yang banyak melibatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan menggapai seluruh lapisan kelompok masyarakat di berbagai daerah yang belum memiliki akses terhadap produk dan jasa keuangan.

Selain itu, menurut Perry Warjiyo, kegiatan ekonomi dan keuangan syariah yang memberdayakan UMKM pun akan meningkatkan produktivitas, sehingga ekonomi domestik akan lebih berdaya tahan menghadapi perlambatan ekonomi global.

Peningkatan produktivitas UMKM ini, lanjutnya akan memicu distribusi pendapatan yang lebih inklusif.

Selain itu, ujar dia, pembiayaan dengan prinsip syariah akan lebih ramah terhadap lingkungan dan berkelanjutan.

"Banyak potensi yang bisa diambil UMKM syariah dari segmen-segmen ekonomi dan keuangan syariah. Kami yakini pengembangan ekonomi syariah tidak hanya meningkatkan inklusi keuangan di ekonomi Indonesia tapi juga mendorong ekonomi nasional di tengah melambatnya ekonomi di dunia," katanya.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019