Tahun 2020 pertumbuhan kredit diproyeksikan tumbuh 10-11 persen, Dana Pihak Ketiga tahun 2020 ditargetkan tumbuh 8-9 persen
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Mandiri Persero Tbk meyakini pertumbuhan kredit pada 2020 akan tumbuh di kisaran 10 persen-11 persen secara tahunan (year on year/yoy) meski potensi perlambatan ekonomi global masih membayangi, kata Wakil Direktur Utama Mandiri Sulaiman Arif Arianto di Jakarta, Selasa.

Sulaiman saat memberikan pemaparan dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi XI DPR menambahkan, melalui target pertumbuhan kredit tersebut, perseroan juga membidik pertumbuhan laba bersih sebesar 6-7 persen pada 2020.

"Tahun 2020 pertumbuhan kredit diproyeksikan tumbuh 10-11 persen, Dana Pihak Ketiga tahun 2020 ditargetkan tumbuh 8-9 persen," ucap Sulaiman.

Baca juga: Bank Mandiri pangkas target pertumbuhan kredit jadi 9 persen

Target pertumbuhan kredit itu lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan kredit emiten bersandi saham BMRI sepanjang tahun 2019 di kisaran 8-9 persen (yoy), yang dipangkas dari target sebelumnya di 10-12 persen, karena perlambatan ekonomi domestik.

Dengan target pertumbuhan kredit dua digit itu, Bank Mandiri ingin menjaga marjin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) di kisaran 5,3-5,5 persen.

Di tahun depan, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) ditargetkan turun ke level 2,4 persen-2,5 persen dari prognosa tahun 2019 di kisaran 2,5-2,6 persen.

Baca juga: Bank Mandiri salurkan KUR Rp17,45 triliun hingga September 2019

Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin mengatakan pihaknya akan menyisir sektor-sektor kredit yang diperkirakan memiliki risiko tinggi pada 2020 sebagai imbas dari perlambatan perekonomian global.

"Kami akan review kembali industri mana yang prospeknya netral, penetrasi atau kita harus exit. Nanti Desember 2019 kita akan lakukan itu," ujar dia.

Empat strategi akan dijalankan Bank Mandiri yaitu mendorong segmen kredit ritel selain menyalurkan kredit ke segmen inti. Kemudian, fokus pada perolehan dana murah untuk menjaga biaya dana atau biaya dana (cost of fund) agar lebih terkendali.

Strategi selanjutnya, pengendalian efisiensi sehingga mampu berkompetisi dengan baik dan menjaga produktivitas melalui pengembangan kapabilitas dan kapasitas pegawai.

Baca juga: Bank Mandiri cetak laba Rp20,3 triliun pada kuartal III 2019

Baca juga: Erick Thohir siapkan tiga calon Dirut Mandiri dan Inalum


 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2019