Kami tak pernah menganggap India telah keluar dari RCEP, karena tidak ada komunikasi langsung saat pertemuan para menteri
Jakarta (ANTARA) - Direktur Perundingan ASEAN Ditjen Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Donna Gultom mengatakan Indonesia menganggap perjanjian perdagangan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) masih mencakup 16 negara.

“Dalam pemahaman kami, saat ini ada 16 negara RCEP. Meski kami menyadari ada beberapa hal yang perlu dibahas bersama dengan India,” kata Donna saat menjadi pembicara dalam acara peluncuran laporan integrasi ekonomi ASEAN (ASEAN Integrated Report) 2019, di kantor Sekretariat ASEAN di Jakarta, Selasa.

Sebelumnya, India menyatakan sikap untuk mempertimbangkan tidak bergabung dalam RCEP yang diinisiasi tujuh tahun silam itu.

Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan ia tidak dapat mengompromikan kepentingan para petani dan pekerja di India dengan bergabung ke pakta perdagangan regional itu, setelah gagal mengatasi kekhawatiran New Delhi mengenai akses pasar.

“Ketika saya mengukur Perjanjian RCEP sehubungan dengan kepentingan semua rakyat di India, saya tidak mendapat jawaban positif,” kata Modi dalam pidatonya pada KTT ke-3 RCEP di Thailand, menurut catatan pemerintah yang dilaporkan Reuters.

Baca juga: 65 persen pasar Indonesia terbuka saat bergabung dalam RCEP

Donna mengatakan hingga kini pihaknya masih menunggu respon dari India terkait kelanjutan RCEP. Pada saat yang sama, dia juga menekankan bahwa kesepakatan RCEP diharapkan untuk disepakati paling lambat pada bulan November 2020.

“Kami tak pernah menganggap India telah keluar dari RCEP, karena tidak ada komunikasi langsung saat pertemuan para menteri (ministerial meeting) dan bahkan pada joint leaders statement pemahaman kami adalah seluruh 16 negara masih termasuk,” ujarnya.

Baca juga: Indonesia tidak masalah jika India batal gabung RCEP

Pada kesempatan lain, Donna sempat mengatakan bahwa pemerintah Indonesia tidak mempermasalahkan apabila India batal bergabung dalam perjanjian perdagangan RCEP. Menurut dia, peran India tidak begitu besar dalam pasar global, meski jumlah penduduknya cukup besar.

“India itu memang populasinya besar yaitu 1,3 miliar penduduk. Tetapi peran India itu kecil karena memang dia belum terlalu terbuka pada pasar global,” katanya dalam sebuah acara seminar tentang RCEP di Jakarta pada Rabu (20/11) lalu.

Donna menjelaskan India memiliki kondisi yang mirip dengan Indonesia. Namun, ia mengakui India termasuk negara yang sangat proteksionis.

Baca juga: Mendag: RCEP menjadi prioritas kerja pada 2020
Baca juga: Menlu sebut negara RCEP tidak boleh tersandera sikap India


Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019