Laboratorium itu hanya alat bantu, yang menjadi kunci itu adalah gurunya,
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Supriano mengatakan ke depan pihaknya akan mengembangkan laboratorium virtual untuk pembelajaran terkait mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

"Ke depan, pembelajaran akan dilakukan di laboratorium virtual yang nantinya bisa digunakan untuk pelajaran IPA," ujar Supriano pada acara simposium nasional guru mata pelajaran IPA di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, yang paling penting bagaimana guru IPA bisa menyampaikan pelajaran dengan cara yang kreatif. Sehingga siswa lebih mudah memahami dan menyenangi mata pelajaran IPA.

Baca juga: Kemendikbud kaji pemangkasan tugas administratif guru

"Laboratorium itu hanya alat bantu, yang menjadi kunci itu adalah gurunya. Misalnya kemampuan berpikir kritis, itu kompetensi guru. Makanya sekarang kami arahkan ke arah sana," terang dia.

Untuk itu, fokus pelatihan guru adalah peningkatan pedagogik guru. Pedagogik merupakan kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran. Program tersebut berlanjung hingga 2020.

Baca juga: Kemendikbud dorong sekolah maksimalkan SIPLah

Ketua Persatuan Pendidik IPA Indonesia (PPII) Prof Sudarmin mengatakan perlu motivasi untuk kembali menggerakkan laborium. Hal itu dikarenakan pelajaran sains tidak bisa lepas dari laboratorium.

"Ke depan, pembelajaran IPA ini tidak hanya kognitif saja tetapi meningkatkan keterampilan dan pendidikan karakter siswa," kata Darmin.

Darmin menambahkan melalui pelajaran sains siswa diajak untuk bersikap jujur dan saling berkolaborasi dengan teman-temannya.

"Paling penting itu adalah keberadaan laboratorium, karena sumber daya manusia sudah ada," tambah Darmin.

Baca juga: Kemendikbud pastikan pelatihan guru berbasis zonasi berlanjut

Pewarta: Indriani
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019