Sorong (ANTARA) - Kapolres Sorong Kota AKBP Mariochristy PS Siregar mengatakan bahwa bentrok dua kelompok masyarakat di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, Selasa, bermula dari perkelahian antarremaja.

"Awalnya perkelahian dua kelompok remaja klademak yang bermain meriam karbit yang berujung hingga saling serang dan merusak rumah," kata Kapolres di kawasan bentrok klademak Kota Sorong.

Dia mengatakan bahwa aparat kepolisian bersama TNI telah mengendalikan situasi kawasan bentrok kompleks klademak yohan agar tidak lagi saling serang.

Menurutnya, pihak kepolisian telah mengamankan seorang pelaku yang diduga memicu bentrok guna diperiksa untuk proses hukum lebih lanjut.

"Kami mengharapkan masyarakat tenang tidak terprovokasi dengan isu-isu yang tidak benar serta tidak melakukan tindakan-tindakan anarkis yang nanti merugikan," ujarnya.

Dikatakan, bentrok dua kelompok masyarakat klademak tersebut mengakibatkan 9 rumah rusak dilempar dengan batu dan ada juga yang dibakar. Pelaku pembakaran dan perusakan rumah masih dalam penyelidikan.

Komandan Kodim 1802 Sorong, Letkol infantri Budiman yang memberikan keterangan terpisah, mengatakan bahwa TNI AD menurunkan 2 SST pasukan untuk membantu pihak kepolisian mengendalikan situasi bentrok.

"Situasi sudah aman dan kami akan berkomunikasi dengan pemerintah daerah untuk duduk bersama guna membicarakan penyelesaian masalah kedua kelompok warga tersebut hingga tuntas," ujar Dandim.

Berdasarkan informasi yang diperoleh di lapangan bahwa akibat bentrok kedua kelompok masyarakat klademak tersebut seorang meninggal dunia akibat dianiaya dan satu orang mengalami luka serius karena dibacok.

Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019