mereka yang sekarang ini menjadi peserta dalam waktu 5-10 tahun ke depan menjadi wirausahawan tangguh dan mampu mengangkat berbagai potensi komoditas lokal
Surabaya (ANTARA) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI mengharapkan peserta "Santripreneur Expo 2019" semakin mengembangkan diri dalam berwirausaha dan memiliki pengalaman berbisnis.

"Peserta yang ikut ini kepercayaan dirinya untuk berbisnis semakin besar," ujar Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda, Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora Imam Gunawan di sela penutupan "Santripreneur Expo 2019" di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Selasa (26/11) malam.

Menurut dia, hasil yang didapat pada kegiatan kali ini bukan omzet semata, namun lebih sebagai ajang mengukur para pelaku-pelaku usaha muda, khususnya yang berasal dari pondok pesantren.

"Kalau untuk mengejar omzet maka jualannya di pasar. Tapi ajang kali ini berbeda dan semoga mampu menjadi start up yang bisa terus mengembangkan diri serta kemampuannya," ucapnya.

Ia menekankan pameran yang digelar menjadi salah satu simpul dari rangkaian upaya pemerintah untuk menumbuhkan wirausaha, termasuk peluang terjalinnya mata rantai industri.

"Yang satu bisa jadi pemasok bahan bagi yang lain, lalu lainnya bisa jadi pemasar. Mudah-mudahan ke depannya terjadi," katanya.

Baca juga: Kemenperin lanjutkan program cetak wirausaha baru di pesantren

"Santripreneur Expo 2019" digelar setiap tahun dan diharapkan memunculkan wirausahawan baru dengan potensi luar biasa.

"Kami yakin, mereka yang sekarang ini menjadi peserta dalam waktu 5-10 tahun ke depan menjadi wirausahawan tangguh dan mampu mengangkat berbagai potensi komoditas lokal," katanya.

Pameran kali ini diikuti lebih dari ratusan peserta, mulai dari produk lokal, sociopreneur, pertanian, fesyen, perikanan, industri kreatif dan teknopreneur yang disediakan di 99 stan.

Pada kesempatan yang sama juga diisi literasi pengembangan pemuda dalam wirausaha, ekonomi digital, peningkatan kualitas produk, serta hiburan.

Pembukaan acara oleh Menpora Zainudin Amali yang saat itu mengatakan bahwa pemerintah sedang mendorong program prioritas dari Presiden Jokowi untuk pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di perguruan tinggi.

"Santripreneur Expo 2019" bisa bersinergi dengan program Pemprov Jatim tentang "One Pesantren One Product" (OPOP) serta menumbuhkan para wirausahawan berbasis santri.

"Kami dorong supaya santri bukan hanya bisa mengaji, tapi dia juga bisa berwirausaha. Dengan demikian maka lapangan pekerjaan akan tersedia dan membantu program pemerintah," katanya.

Baca juga: Wirausaha santri dinilai sebagai arus baru ekonomi Indonesia
Baca juga: 850 kelompok santri tani millenial bakal dilatih ternak ayam
Baca juga: Santri dan pelajar SMK dilatih jadi wirausaha kopi dan cokelat

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019